MAKASSAR - Balita dengan gizi kurang hingga buruk masih menjadi ancaman generasi penerus negeri iniData tiga tahunan terakhir periode 2007-2010 disebutkan, 4,9 persen dari 13 juta balita mengindap gizi buruk
BACA JUGA: Waspadai Serangan Cacing Cambuk
Untuk mengintervensinya, Kemenkes menggalakan pemberian suplemen makanan dengan merek Taburia (Ditabur dan Ceria) kepada seluruh balita dari keluarga miskin.Pemegang program gizi di Direktorat Bina Gizi Masyarakat Ditjen Bina Kesehatan Masyarakat Kemenkes Titin Hartini mengatakan, jumlah balita gizi buruk dan kurang harus terus ditekan
Untuk itu, Kemenkes terus gencar mencari inovasi untuk mendongkrak gizi balita di negeri ini
BACA JUGA: Padukan Program Diet, Buah, Wine, dan Olah Raga
Salah satunya adalah, dengan pemberian suplemen makanan TaburiaBACA JUGA: Kurangi Risiko Kehamilan Sejak Dini
Cara penggunaannya adalah, ditabur di makanan padat seperti bubur atau nasi"Jangan dicampur dengan air atau bahan makanan yang panasSebab, bisa menimbulkan rasa pahit," tutur Titin saat meninjau program peningkatan gizi buruk bertajuk Nice di Makassar kemarin (12/5)Dia menambahkan, dengan pemberian suplemen itu secara intensif, gizi bayi bisa meningkat dari status gizi buruk atau kurang.
Titin menjelaskan, suplemen Taburia itu mengancung 12 vitamin dan empat mineralDengan kandungan tersebut, bisa mendorong nafsu makan balitaSelian itu, dengan kandungan Fe atau zat besi yang ada di dalamnya, Taburia bisa mencegah anemia"Selain gizi buruk, kasus balita anemia juga tinggi," tuturnya.
Untuk sementara, Kemenkes belum bisa memproduksi massal suplemen Taburia tadiKemenkes masih menguji pemberian suplemen tersebut di enam provinsi yang dijadikan pilot projectKeenam provinsi itu adalah, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, NTB, NTT, dan Kalimantan Barat.
Titin mengatakan, selama program percontohan ini pihaknya membagi secara gratis kepada seluruh balita umur 6-24 bulan di kelurahan atau desa di enam provinsi tadiTapi, setelah Taburia ini menjadi program nasional, Titin mengatakan bakal didistribusikan khusus balita dari keluarga kurang mampu"bagi yang mampu, bisa membeli produk sejenis yang dikeluarkan pabrik di luar Kemenkes," tandasnya
Namun, jika pemerintah kota atau kabupaten memiliki anggaran khusus untuk pengentasan balita gizi buruk, bisa juga memesan massal melalui KemenkesPemesanan itu, diperuntukkan bagi balita di luar jatah keluarga miskin"Dari beberapa tempat, hasilnya mulai terlihatKami berharap bisa dijalankan di tingkat nasional segera," pungkas Titin(wan)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cegah Kanker Serviks sejak Umur 12 Tahun
Redaktur : Tim Redaksi