JAKARTA--Pungutan hingga jutaan rupiah yang dilakukan sekolah yang berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), dianggap Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) Fasli Jalal sebagai hal yang wajarAlasannya, memang dibutuhkan dana untuk meningkatkan mutu pendidikan
BACA JUGA: Kursi RSBI 20 Persen Jatah Anak Miskin
Yang terpenting, katanya, 20 kursi di RSBI untuk siswa miskin."Kalau ada pungutan sebesar Rp 1-2 juta dan uang SPP sekitar 200-300 ribu di luar dana bantuan pemerintah, itu memang harus dibahas secara rasional di tingkat sekolahnya
BACA JUGA: Mendiknas Resmikan Sekolah Tzu Chi
Yang penting, 20 persen kan sudah diamankan untuk anak miskin," terang Fasli di Jakarta, Senin (11/7).Dikatakan Fasli, upaya meningkatkan kualitas sekolah juga untuk menekan jumlah siswa yang lebih memilih sekolah di luar negeri
"Apa masyarakat kepingin semua siswa Indonesia pada lari ke Singapura atau ke negara lainnya untuk mendapatkan mutu yang bagus? Atau sekolah-sekolah internasional? Oleh karena itu, tolong dilihat juga bahwa sekolah negeri itu sekolah kita
BACA JUGA: Sistem Anggaran PTN Dirombak
Untuk anak-anak kitaKalau memang terlalu mahal, ayo kita amankan tadi yang 20 persen," tegasnya.Menurut Fasli, masih adanya pungutan di RSBI, merupakan cara subsidi silangYang mampu tetap membayar, yang miskin tidak"Sehingga ada subsidi silangKalau ini semua dilakukan dengan damai dan komite sekolah dan sekolah berembuk, serta 20 persen siswa miskin dicari bersama-sama, ini kan baik," pungkasnya.(cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelaku Perpeloncoan Diancam Sanksi
Redaktur : Tim Redaksi