Kemdiknas Anggap Wajar Pungutan di RSBI

Senin, 11 Juli 2011 – 22:49 WIB

JAKARTA--Pungutan hingga jutaan rupiah yang dilakukan sekolah yang berstatus Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI), dianggap Wakil Menteri Pendidikan Nasional (Wamendiknas) Fasli Jalal sebagai hal yang wajarAlasannya, memang dibutuhkan dana untuk meningkatkan mutu pendidikan

BACA JUGA: Kursi RSBI 20 Persen Jatah Anak Miskin

Yang terpenting, katanya, 20 kursi di RSBI untuk siswa miskin.

"Kalau ada pungutan  sebesar Rp 1-2 juta dan uang SPP sekitar 200-300 ribu di luar dana bantuan pemerintah, itu memang harus dibahas secara rasional di tingkat sekolahnya
Namun, dengan adanya pungutan itu apakah salah? Itu kan demi untuk mutu yang baik

BACA JUGA: Mendiknas Resmikan Sekolah Tzu Chi

Yang penting, 20 persen kan sudah diamankan untuk anak miskin," terang Fasli di Jakarta, Senin (11/7).

Dikatakan Fasli, upaya meningkatkan kualitas sekolah juga untuk menekan jumlah siswa yang lebih memilih sekolah di luar negeri
Karena, lanjut Fasli, sekarang ini banyak orang tua siswa yang lebih memilih menyekolahkan anaknya ke luar negeri untuk mendapatkan kualitas yang bagus.

"Apa masyarakat kepingin semua siswa Indonesia pada lari ke Singapura atau ke negara lainnya  untuk mendapatkan mutu yang bagus? Atau sekolah-sekolah internasional? Oleh karena itu, tolong dilihat juga bahwa sekolah negeri itu sekolah kita

BACA JUGA: Sistem Anggaran PTN Dirombak

Untuk anak-anak kitaKalau memang terlalu mahal, ayo kita amankan tadi yang 20 persen," tegasnya.

Menurut Fasli, masih adanya pungutan di RSBI, merupakan cara subsidi silangYang mampu tetap membayar, yang miskin tidak"Sehingga ada subsidi silangKalau ini semua dilakukan dengan damai dan komite sekolah dan sekolah berembuk, serta 20 persen siswa miskin dicari bersama-sama, ini kan baik," pungkasnya.(cha/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelaku Perpeloncoan Diancam Sanksi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler