JAKARTA – Pemerintah hingga saat ini masih belum menunjuk satupun perusahaan BUMN yang akan diserahi untuk mengelola proyek PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum)Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengatakan, pihaknya sekarang masih fokus menyiapkan proposal yang akan diserahkan ke Otoritas Asahan
BACA JUGA: RPP Tembakau di-Drop
“Hingga saat ini, kami masih menyiapkan proposal untuk diajukan ke otorita asahan
BACA JUGA: Pemerintah Dukung Pertamina Tambah Saham di Donggi Senoro
Sebelumnya pemerintah mengajukan dua opsi mengenai kelanjutan Inalum
BACA JUGA: Didesak Bentuk Otorita Danau Toba
Mustafa menuturkan, pihaknya juga akan mengusulkan supaya Inalum sepenuhnya dilimpahkan dan dikelola BUMN“Kementrian BUMN berkeinginan (agar) proyek ini dilanjutkan sepenuhnya oleh IndonesiaKami akan usulkan supaya proyek ini diberikan kepada BUMN,” ujarnya
Bahkan, dia tidak masalah dengan dana yang harus digelontorkan guna pengambilalihan proyek itu“Berapapun dana yang dibutuhkan untuk mengambil alih, kita sanggup, kita sudah hitung-hitung,” tambahnyaMenurut dia, dana yang dikucurkan seluruhnya dibebankan ke korporasiDengan demikian, tak akan ada alokasi dana dari APBN.
Seperti diketahui, masa berlaku (build, operate, and transfer/ BOT) Inalum akan berakhir 2013Sesuai kontrak, tiga tahun sebelum masa berlaku BOT habis, kontrak bisa diperpanjang dan Nippon Asahan Aluminium (NAA) telah menyampaikan permintaan perpanjangan kepada pemerintah Indonesia melalui surat nomor SCNA-001 tertanggal 26 September 2009Jepang sekarang menguasai 58,9 persen saham Inalum melalui NAA, sedangkan Indonesia hanya memiliki 41,1 persenSaham NAA dikuasai 50 persen oleh Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan 50 persen milik swasta Jepang(lum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertamina Tunda Kenaikan Elpiji
Redaktur : Tim Redaksi