jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Agama tak bakal mengintervensi hasil seleksi kesehatan bagi calon haji (calhaj). Panitia seleksi kesehatan calhaj diminta tak segan mencoret calhaj yang tidak sehat.
“Kalau memang tidak sehat, maka tak perlu segan mencoret dari daftar calhaj. Itu kewenangan mutlak tim medis,” ujar Dirjen Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU), Kementerian Agama, Abdul Djamil di kantornya, Jakarta baru-baru ini.
BACA JUGA: Pengamat LIPI Anggap Jokowi Terjebak Politik Aji Mumpung
Selama ini, sambung dia, Kementerian Agama selalu dituding melakukan intervensi hasil kesehatan calhaj. Tak hanya itu, Kemenag juga selalu dianggap sebagai pihak bertanggung jawab terhadap jumlah jamaah haji yang wafat di Tanah Suci.
Padahal, kata Djamil, seleksi kesehatan calhaj yang berangkat ke Tanah Suci merupakan kewenangan para tim medis. Apapun keputusan medis yang menunjukan kondisi sehat, maka calhaj itu berhak diberangkatkan. “Selama berada di Tanah Suci kondisi kesehatan calhaj pun diperhatikan. Para tenaga kesehatan pun bersiaga,” ujarnya.
BACA JUGA: Pernak-Pernik Imlek Diserbu Pengunjung di Kampung Cina
Pada musim haji tahun ini, dia mengakuti prioritas bagi jamaah lansia masih diberlakukan. Pemerintah bakal mendahulukan jamaah berusia lanjut melaksanakan ibadah haji.
Dia memastikan kondisi kesehatan yang baik menjadi persyaratan. JIka memang secara medis dianggap tidak memenuhi, maka bisa ditunda pemberangaktannya. “Kalau calhaj lansia itu gagal tahun ini, maka musim haji berikutnya diberikan urutan utama berangkat,” terangnya.
BACA JUGA: Cerita di Balik Penunjukan Badrodin Jadi Calon Kapolri saat Bersama KSAD
Ketua Komisi Pengawas Haji Indonesia (KPHI), Slamet Effendi Yusuf meminta pemerintah bisa membuat standar sehat yang diberlakukan bagi cahaj. Menurutnya, tak semestinya pemberian status sehat calhaj berdasarkan putusan tim medis saja.
Slamet menambahkan, standar sehat yang bersifat pasti tersebut dapat lebih efektif. Sebab, calhaj bisa memahami penyakit yang harus dihindari selama menjadi calhaj. Agar bisa tetap berangkat sesuai waktunya.
“Kalau hanya dibiarkan begitu saja, kan calhaj bisa kesulitan. Apalagi dokternya yang memeriksa berbeda-beda standarnya. Makin merepotkan calhaj,” ucapnya. (rko)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Badrodin: SP3 Tak Bisa Sembarangan
Redaktur : Tim Redaksi