jpnn.com - JAKARTA - Jika selama ini kebanyakan Alquran terjemahan menggunakan bahasa Indonesia, kali ini Kemenag menghadirkan terjemahan bahasa daerah. Untuk sementara, ada terjemahan tiga bahasa daerah. Yakni, Jawa Banyumasan, Minang, dan Dayak Kanayan
Rencananya, terjemahan Alquran ke bahasa daerah itu dikembangkan terus.
BACA JUGA: Masyarakat Surabaya "Geruduk" Polrestabes, Gara-gara Lamborghini Maut
Selanjutnya, bakal menyusul terjemahan bahasa Sasak dari Lombok, Makassar, Kaili dari Sulawesi Tengah, Batak Angkola, Toraja, dan Bolaang Mongondow.
"Ada beberapa yang masih proses pengerjaan, seperti Alquran terjemahan bahasa Batak," tutur Kabalitbang-Diklat Kemenag Abd. Rahman Mas'ud.
BACA JUGA: Mau Tahu Kapan MKD Periksa Papa Novanto? Check it Out
Dia menjelaskan, ada beberapa alasan sehingga Kemenag menerbitkan Alquran terjemahan dalam beragam versi bahasa daerah itu. Di antaranya, Kemenag ingin menekankan dan menyebarluaskan fungsi Alquran sebagai hudan lin nas (petunjuk bagi manusia).
Selain itu, Mas'ud menuturkan, masih banyak warga yang kurang marem ketika membaca terjemahan Alquran versi bahasa Indonesia.
BACA JUGA: PERADI: Pers Bisa Melawan Ancaman Pengacara Lamborghini Maut, Kami akan Tindaklanjuti
"Seperti kita, orang Indonesia, kurang marem kalau sarapan belum pakai nasi," jelas dia. Melalui Alquran terjemahan dalam beragam versi bahasa daerah itu, Mas'ud juga ingin semakin membumikan Islam di Nusantara. (wan/c11/agm)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lamborghini Maut Jadi Berita di Jerman, Warga Indonesia Ikut Malu
Redaktur : Tim Redaksi