jpnn.com, JAKARTA - Satgas COVID-19 DPR menilai kesiapan daerah melaksanakan New Normal atau Tatanan Baru perlu dikoordinasikan dengan Kementerian Dalam Negeri.
Hal ini disampaikan Ketua Satgas Covid-19 DPR, Sufmi Dasco Ahmad saat bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di kantornya, Kamis siang.
BACA JUGA: Pintu Depan Rumah Digedor, Begitu Dibuka, Gondrong Langsung Dihujani Bacokan
Menurut Dasco, antar pemerintah daerah, memang khas dalam menerapkan New Normal, tapi perlu ada prinsip yang sama yang dikoordinasikan oleh Kementerian Dalam Negeri.
“Supaya bisa menyamakan, koordinasi perbedaan antar pemerintah daerah,” ujar Dasco.
BACA JUGA: Astaga, Pemilik Resto Star dan Juru Masak Tertangkap Basah Tengah Berbuat Terlarang
Salah satu hal yang jadi sorotan, kata Dasco adalah pelaksanaan New Normal untuk menggerakan ekonomi, terutama pabrik-pabrik di daerah.
“Perlu siap betul protokolnya, supaya tidak jadi cluster baru (penyebaran Covid-19),” ujarnya.
BACA JUGA: Hadapi New Normal, Pesantren Butuh Perhatian Khusus dari Pemerintah
Menurut Dasco, urusan yang bisa dikoordinasikan seperti pembagian masker, bagi pekerja pabrik dan masyarakat yang harus bekerja.
“Ini bisa kerjasama dengan Kementerian Kesehatan, supaya protokolnya bisa dipenuhi,” ujar Dasco.
Menurut Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, antisipasi segala hal menghadapi New Normal telah disiapkan jajarannya.
Termasuk pengawasan penyaluran bantuan sosial yang telah dilakukan Kementerian Dalam Negeri sejak Pembatasan Sosial Berskala Besar diberlakukan.
Saat ini, bansos, kata Tito, telah menjadi bantuan kemanusiaan.
Kementerian, kata Menteri Tito, juga telah membuat panduan protokol kesehatan di sejumlah sektor. “Ini sifatnya lebih teknis,” kata Tito.
New Normal, kata Tito jadi sebuah kebutuhan manusiawi, karena manusia tidak mungkin diam terus di rumah.
BACA JUGA: Dua Sepeda Motor Remuk Begini Usai Kecelakaan, Lihat Fotonya
“Selain berhubungan dengan soal kesehatan, juga soal ekonomi,” katanya. Warga, kata dia, membutuhkan situasi yang produktif, tapi aman. “Karena itu, Menko Perekonomian sudah membuat strateginya,” ujarnya.(dkk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad