jpnn.com, JAKARTA - Politikus Partai Gerindra Nizar Zahro merasa kecewa karena Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menegur Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan.
Kemendagri menganggap Anies memberikan salam dua jari dalam Konferensi Nasional Partai Gerindra di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Senin (17/12).
BACA JUGA: Banyak Kada Dukung Jokowi, Mendagri Diam, tapi Anies Ditegur
Dua jari dianggap merujuk pada nomor urut 02 milik Calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
“Soal salam dua jari bukanlah ajakan kampanye. Disebut kampanye apabila Anies menyuruh mencoblos 02,” kata Nizar, Rabu (19/12).
BACA JUGA: Kemdagri Jangan Masuk Angin
Ketua DPP Partai Gerindra itu menambahkan, salam dua jari bukan tagline kampanye capres mana pun.
Salam dua jari, kata dia, juga bukan tanda nomor pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
BACA JUGA: E-KTP Terus Disorot karena Mendagri Kader PDIP?
“Perlu diketahui, KPU menetapkan 02 sebagai nomor urut Prabowo Sandi. KPU tidak pernah menetapkan salam dua jari sebagai identifikasi capres atau cawapres tertentu,” imbuh anggota Komisi X DPR ini.
Dia pun meminta Kemendagri menyelesaikan persoalan kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) dan merapikan daftar kependudukan agar tidak muncul daftar pemilih tetap (DPT) ganda atau siluman.
“Kejadian di Riau, belasan kepala daerah yang mendukung Jokowi dan telah diputuskan melanggar oleh Bawaslu sama mendagri (Tjahjo Kumolo) tidak diapa-apakan. Padahal, sudah jelas melanggar,” ujar Nizar. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendagri Terbitkan Surat Edaran Pembakaran e-KTP Rusak
Redaktur & Reporter : Boy