jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan meluncurkan enam buku literasi dasar pada 28 Oktober yang merupakan puncak Bulan Bahasa dan Sastra tahun 2017. Dalam acara tersebut akan dilakukan pencanangan Gerakan Literasi Nasional (GLN).
Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Dadang Sunendar mengatakan, literasi dianggap sebagai keaksaraan, berbagai atau rangkaian kemampuan dalam hal membaca, menulis, berbicara, serta berhitung dan lain-lainnya, yang diperoleh melalui tripusat yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat.
BACA JUGA: Tiga Tahun Jokowi-JK, Indeks Pembangunan Manusia Meningkat
Negara-negara yang mengikuti forum di Swiss tahun 2015, menyepakati apa yang disebut dengan literasi dasar. Literasi dasar terdiri dari literasi baca tulis, literasi numerik, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi kewargaan.
“Literasi dasar adalah kemampuan dasar bagi setiap bangsa dan masyarakat untuk bertahan hidup Ini merupakan literasi dasar agar sebuah masyarakat bisa bersaing dan sejajar dengan negara lainnya,” ujar Dadang, Jumat (27/10).
BACA JUGA: Di Masa Jokowi, Perkembangan SMK Melesat Jauh
Dadang menambahkan, makna literasi memang berkembang secara pesat dari definisi tersebut. Jadi, literasi bisa dikatakan sebagai sebuah aktivitas sosial yang penerapannya sangat dipengaruhi oleh informasi dalam hal apapun.
Kemendikbud sejak tahun lalu telah menetapkan GLN. Dadang berharap masyarakat semakin gemar membaca dan menulis karena di antara enam literasi dasar, kemampuan membaca dan menulis tetap menjadi gerbang utama.
BACA JUGA: 3 Tahun, Kemendikbud Revitalisasi 132 Museum
“Jadi, mulailah membaca dan menulis, karena dengan menguasai hal itu dan literasi dasar lainnya masyarakat dapat memilah informasi yang baik,” pungkasnya.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Capaian Terbesar Kemendikbud di Era Jokowi
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad