jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia memperkuat kerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang di bidang pengembangan ekosistem reka cipta.
Mendikbud Nadiem Makarim menyambut baik kerja sama ini dan menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Jepang atas komitmennya untuk memperkuat pengembangan ekosistem reka cipta dan kualitas sumber daya manusia di bidang teknologi digital.
BACA JUGA: Ketua MPR Minta Kemendikbud Pertimbangkan Lagi Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah
"Saat ini Kemendikbud telah melakukan berbagai transformasi kebijakan untuk menjadikan pendidikan tinggi Indonesia mampu beradaptasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi secara cepat,” terang Nadiem saat penandatanganan kerja sama dengan Jepang, Selasa (8/12).
Nadiem menjelaskan kerja sama ini dilatarbelakangi oleh persamaan tujuan teknologi reka cipta yang dimiliki oleh Indonesia dan Jepang yaitu dalam meningkatkan kualitas SDM yang dapat bersaing secara global.
BACA JUGA: Guru Honorer Tua yang Ngotot jadi PNS, Simak Baik-baik Pernyataan Pejabat Kemendikbud
Saat ini Kemendikbud telah merancang program untuk meningkatkan kerja sama perguruan tinggi dengan mitra industri yang biasa disebut juga perkawinan massal perguruan tinggi dengan industri. Kebijakan lainnya adalah membangun digital talent pool bagi mahasiswa dengan melibatkan perusahaan teknologi global.
"Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk menyiapkan lulusan perguruan tinggi yang tangkas, fleksibel dan relevan terhadap kebutuhan ekonomi berbasiskan inovasi," kata Nadiem.
BACA JUGA: Buruan Cek, Kuota Data Internet 2 Bulan Sudah Disalurkan Kemendikbud
Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang memiliki program INNO-vation HUB yang telah dikembangkan sejak 2014. Program INNO-vation HUB ini bertujuan untuk memacu inovasi dengan menciptakan perubahan teknologi yang terdisrupsi di Jepang.
Program INNO-vation HUB bertujuan mengumpulkan ide-ide unik untuk bisa diimplementasikan sebagai bagian dari upaya mempercepat disrupsi teknologi di Jepang. Program ini memiliki relevansi erat dengan kebijakan Merdeka Belajar: Kampus Merdeka yang telah diluncurkan mendikbud. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad