Kemendikbud Hadirkan 15 Perupa di Pameran Museum Basoeki Abdullah

Rabu, 19 Agustus 2020 – 06:39 WIB
Kepala Museum Basoeki Abdullah Kemendikbud, Maeva Salmah dalam taklimat media daring. Foto tangkapan layar zoom/mesya

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 15 perupa dari berbagai wilayah di tanah air ikut dalam pameran Seni Rupa Kontemporer, yang mengangkat tema perempuan yaitu Semesta Perempuan.

Pameran besutan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ini sengaja mengambil tema tersebut dengan pertimbangan bahwa sebagian karya-karya Basoeki Abdullah memiliki spirit keperempuanan. Baik dalam konteks estetis, sensualitas hingga spiritual.

BACA JUGA: 3 Seniman Muda Berbakat Ikut Pameran Lukisan 111 Tahun Polychromos

Kepala Museum Basoeki Abdullah Kemendikbud Maeva Salmah mengatakan, perempuan sebagai sumber inspirasi jangan hanya sebagai objek.

Namun menjadi subjek dalam dirinya dan memiliki peran penting dalam Semesta alam. Terlebih di era Pandemi COVID-19 ini, perempuan juga diharapkan sebagai garda terdepan dalam menjaga keseimbangan kehidupan.

BACA JUGA: Pameran Lukisan Koleksi Istana Mengantar Bu Mega Mengenang Masa Belia

"Pameran ini juga untuk merayakan ketokohan Basoeki Abdullah dalam terus konsisten bekerja dengan karya karya seni lukisnya," kata Maeva dalam taklimat media daring, Selasa (18/8).

Maeva mengungkapkan kegembiraannya karena pameran ini mendapatkan respon positif dari 15 perupa yang berasal dari Jakarta, Banten, Bandung, Yogyakarta, Bali, Sulawesi Selatan dan Papua.

BACA JUGA: Kemendikbud: Indonesia Bisa Maju Tergantung Pendidkan Vokasinya

Hasil karya 15 perupa yaitu Agustan, Afriani, Citra Sasmita, Erica Hestu Wahyuni, Ika Kurnia Mulyati, Guntur Wibowo, Indyra, Ponkq Hary Purnomo, Tubagus Patoni, Reza Pratisca Hasibuan, Syis Paindow, Ignasius Dicky Takndare, Prajna Deviandra Wirata, Mahdi Abdullah, dan Vikey Yordan akan dipamerkan di Museum Basoeki Abdullah.

"Ke-15 karya yang dipamerkan semua merupakan karya seni lukis di atas kanvas dengan eksplorasi media yang beragam mulai dari cat minyak, cat akrilik, bolpoint. Begitu pula genre seni lukis yang menjadi pilihan seniman, sangat bervariasi mulai dari realisme, ekspresionisme, impresionisme hingga metarealis-surealisme," bebernya.

Karya yang dipamerkan sebagian besar merupakan karya terbaru, tahun 2020, yang khusus diciptakan perupa pada pameran ini dengan mengangkat berbagai dinamika sosial budaya yang tengah terjadi. Termasuk di dalamnya tema kemanusiaan: Pandemi COVID-19.

Pameran ini akan diselenggarakan pada 25 September hingga 25 Oktober 2020. Rencananya dilaksanakan dalam dua bentuk pameran yaitu Pameran Daring dan Pameran Luring (Pameran secara Fisik).

Kurator pameran Citra Smara Dewi menekankan pentingnya keterlibatan perupa-perupa luar Jawa Bali dalam pameran ini untuk memberi kesempatan perupa-perupa Nusantara menampilkan karya terbaiknya.

"Dengan berbagai ideologi dan latar belakang sosial budaya, kita dapat melihat bagaimana sosok perempuan hadir sebagai sumber inspirasi berkarya dari para seniman lintas kultural," tandasnya. (esy/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler