jpnn.com, JAKARTA - Kemendikbud mengklaim rerata nilai ujian nasional (UN) untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA) meningkat dibandingkan tahun lalu.
Hasil UN SMA, SMK, MA, dan program kesetaraan Paket C sudah diserahkan Kepada pemerintah daerah pada 3 Mei 2019.
BACA JUGA: Angket Kemendikbud: Siswa Pintar Ogah jadi Guru
"Sekarang ini (nilainya) murni, karena sudah hampir 100 persen menyelenggarakan ujian nasional berbasis komputer (UNBK). Ternyata tahun ini menunjukkan kenaikan, meskipun sedikit. Saya kira ini perlu disyukuri. Sebuah titik awal yang baik," disampaikan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemendikbud Totok Suprayitno, di Jakarta, Rabu (8/5).
Sebagai cermin hasil pembelajaran, hendaknya hasil UN menjadi umpan balik peningkatan mutu pembelajaran di kelas. Totok menyatakan capaian hasil UN perlu dianalisa secara komprehensif untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi capaian.
BACA JUGA: Zonasi Pendidikan Cegah Jual Beli Kursi dan Pungli
BACA JUGA: Penerimaan Peserta Didik Baru Harus Sesuai Zonasi
"Hasil UN ini selanjutnya akan dianalisis untuk mendiagnosa topik-topik yang harus diperbaiki di setiap sekolah untuk setiap mata pelajaran UN. Hasil analisis tersebut akan didistribusikan ke semua dinas pendidikan untuk ditindaklanjuti dengan program-program peningkatan mutu pembelajaran,” tutur Totok.
BACA JUGA: Tak Lagi di Pusat, MGMP Akan Gunakan Sistem Zonasi
Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan, Bambang Suryadi, mengatakan, selain menjadi pilihan ujian bagi generasi mendatang, UNBK dirasa lebih efektif dan efisien dalam konteks waktu, energi, pikiran, dan biaya.
"Ketika pelaksanaan UN sudah berintegritas, tantangan berikutnya terletak pada peningkatan kualitas pembelajaran. Kita harapkan capaian integritas ini sejalan dengan capaian akademik," ujar Bambang.
Ditambahkan oleh Bambang, ujian nasional perbaikan bagi peserta UN jenjang pendidikan menengah/sederajat akan dilaksanakan pada Juli 2019. Sebelumnya pernah dilaksanakan pada Agustus ataupun Oktober.
Dengan demikian, diharapkan dapat memfasilitasi kebutuhan siswa yang memerlukan perbaikan hasil UN, misalkan untuk memenuhi persyaratan melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya.
BACA JUGA: Ini Daerah 'Jawara' Kasus Kecurangan UN
UN 2019 diikuti 8,3 juta peserta didik dengan 103 ribu satuan pendidikan. Sebanyak 91 persen atau lebih dari 7,5 juta peserta didik dan warga belajar mengikuti UNBK. Jumlah peserta UNBK meningkat 19 persen dari jumlah peserta UNBK 2018. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rudi Ingin Batam Dikenal sebagai Kota Pendidikan Selain Pusat Industri
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad