jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menargetkan tim Internasional Junior Science Olympiad (IJSO) meraih hasil maksimal di ajang IJSO ke-14 di Belanda, tahun depan.
Meski sukses menggondol lima emas di IJSO ke-13 di Bali, Kemendikbud tak mau terlena karena di Belanda nanti, bakal lebih berat, pesertanya juga semakin banyak.
BACA JUGA: Pemda Kucurkan Dana Rp 5 Miliar untuk Laptop
"Tahun ini, pesertanya 48 negara, tahun depan pasti lebih banyak lagi. Karena sejak IJSO ke-1 hingga ke-13, jumlah negara yang mengikuti Olimpiade Sains Internasional ini makin meningkat," kata Direktur Pembinaan SMP Kemendikbud Supriano di Jakarta, Selasa (13/12).
Dia berharap pada IJSO di Belanda tim pelajar (SMP) Indonesia bisa mempertahankan medali emas yang telah diraih. "Kami sangat mengapresiasi tim IJSO kita yang berhasil dulang medali emas. Semoga di IJSO Belanda nanti bisa tetap mempertahankan meraih emas," ujar Supriano.
BACA JUGA: Solidaritas PGRI Jabar untuk Kepala Dinas Tersangka Korupsi
Dia menyebutkan, dalam IJSO ke-13, lima medali emas berhasil diraih Nixon Wijaya (skor : 95,35), Epafroditus Kristiadi Susetyo (skor : 95,05), Aditya David Wirawan (skor : 94,33), Winston Cahya (skor : 94,25), dan Albert Sutiono (skor : 92,53).
Selain itu tujuh medali perak juga berhasil diraih pelajar Indonesia yakni Joan Nadia (skor : 90,75), Haniif Ahmad Jauhari (skor : 90,60), Raymond Valentino (skor : 90,50), Arkananta Rasendriya (skor : 89,55), Gede Aryana Saputra (skor : 89,00), Timotius Jason (skor : 87,50), dan Tanya Nuhaisy Wulandari (85,73).
BACA JUGA: Kemenristekdikti Akan Impor Dosen
Dengan prestasi itu, target Indonesia meraih tiga emas terlampaui. Pada IJSO ke-12 di Korea tahun lalu, pelajar Indonesia meraih dua medali emas. Prestasi tersebut juga menempatkan posisi Indonesia berada di urutan ke-2, di mana posisi pertama ditempati Taiwan, dari 48 negara peserta IJSO tahun ini.
Sebelumnya Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Hamid Muhammad mengungkapkan, IJSO yang diinisiasi pemerintah Indonesia sejak 2004 merupakan kompetisi tahunan ajang ilmu pengetahuan alam atau sains bagi pelajar tingkat SMP.Tahun ini IJSO mengangkat tema "Science for Creative Innovation".
Ajang IJSO sengaja digelar sebagai bentuk kerja sama dunia pada perkembangan dan peningkatan pendidikan sains. Karenanya, Kemendikbud terus berupaya mendorong anak-anak Indonesia bisa mencintai sains.
"Kami ingin dorong anak-anak kita mencintai sains karena mau tidak mau kemajuan bangsa ditentukan salah satunya oleh sains," ujarnya. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dosen, Serikat Guru Hingga Pengamat Sesalkan Penundaan Moratorium UN
Redaktur : Tim Redaksi