jpnn.com, JAKARTA - Direktur Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kemendikbud Muhammad Hasbi mengungkapkan, banyak guru PAUD yang tidak menguasai teknologi informasi komunikasi (TIK).
Kalaupun menguasai TIK masih berada di tingkatan kemampuan pedagogik. Bukan untuk mengembangkan kompetensinya.
BACA JUGA: Hasil Survei: Di Rumah Ortu Marah-marah, Anak Kangen Teman Sekolah
Kondisi inilah yang membuat guru PAUD kesulitan memberikan pelajaran kepada anak didiknya saat belajar di rumah.
Padahal, lewat teknologi, guru bisa memberikan arahan kepada orang tua untuk mengajarkan anak-anaknya di rumah.
BACA JUGA: Tips untuk Orang Tua agar Bisa Mengajar Anak PAUD di Rumah
"Ini memang jadi tantangan bagi kami di masa pandemi. Itu sebabnya, kami akan memperbanyak pelatihan bagi guru PAUD dalam penguasaan teknologi informasi," kata Hasbi dalam seminar nasional online bertajuk Wajah Baru PAUD di Indonesia Pascapandemi Covid-19: Sinergi Sekolah & Keluarga besutan PG PAUD FKIP Uhamka, Sabtu (16/5).
Dia menambahkan, pemerintah telah melonggarkan aturan pengelolaan PAUD agar makin banyak anak ikut pendidikan pra-Sekolah Dasar.
BACA JUGA: Hotman Paris: Itu Pemalsuan, Jebloskan ke Penjara!
Salah satunya ratio guru dan siswa diperkecil menjadi 1:9 (1 guru, 9 siswa) . Bahkan di wilayah terpencil rationya dihapus.
"Jadi pengelola PAUD bisa mendapatkan dana BOP (Bantuan Operasional Penyelenggaraan) untuk bayar biaya operasional dan honor guru PAUD," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut Wakil Ketua PPA Majelis Dikdasmen Dr Chandrawaty M.Pd mengapresiasi langkah Kemendikbud untuk memberikan program pelatihan TIK buat guru PAUD. Ini agar guru PAUD bisa meningkatkan kompetensinya.
"Ingin kualitas PAUD meningkat yang harus diperhatikan adalah kualitas guru. Sebaiknya pemerintah menambah PPG (pendidikan profesi guru) PAUD, guru PAUD harus kuasai bahasa Inggris dan teknologi. Fasilitas PAUD juga menentukan, karena itu para pengelola sebaiknya memperhatikan kondisi PAUD baik di dalam maupun luar. Tidak harus mahal-mahal fasilitasnya tetapi aman bagi anak-anak," beber Chandrawaty yang juga dosen PG PAUD Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Prof DR Hamka (Uhamka) ini.
Dia menambahkan, guru PAUD harus bisa menggunakan teknologi apalagi di masa pandemi Covid-19.
Guru bisa memandu orang tua saat belajar di rumah. Misalnya dengan memberikan kisi-kisi kepada ortu bagaimana model pembelajaran.
Pengelola lembaga PAUD jangan diam dan anteng-anteng saja.
Harus berpikir bagaimana pemanfaatan teknologi digital di PAUD tentunya disesuaikan dengan karakteristik pendidik dan peserta didik.
"Transformasi pendidikan bukan hanya infrastruktur tetapi semua pemangku kepentingan utamanya siswa, guru, kurikulum," ujarnya.
Lanjut dikatakan, lembaga PAUD perlu mempersiapkan pendidik dan generasi terdidiknya dengan soff skill dan hard skill.
Tidak hanya yang berdimensi keillahian tetapi juga kemanusiaan, dan keilmuteknologian. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad