jpnn.com - JAKARTA – Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Totok Suprayitno menyerahkan hasil Ujian Nasional (UN) SMP sederajat kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi, Sabtu (4/6).
Penyerahan hasil UN SMP sederajat secara simbolik diserahkan Kepala Balitbang kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. Sedangkan untuk 32 provinsi lainnya diserahkan tim dari Sekretariat UN.
BACA JUGA: Mencurigakan, Ada Tentara Tewas di Lanud Sulaiman
Turut hadir dalam acara penyerahan ini adalah Irjen Kemdikbud Daryanto, Direktur Pembinaan SMP , Supriyono, Kepala Puspendik, Nizam; Sekretaris Balitbang, Dadang Sudiyarto; Kepala BKLM Asianto, Sekretaris BSNP Bambang Suryadi dan para Kepala Dinas Pendidikan Provinsi.
Jadwal penyerahan hasil UN SMP sederajat dimajukan dari 6 Juni menjadi 4 Juni karena tanggal 6 merupakan hari pertama puasa Ramadan.
BACA JUGA: LPSK Bantah Tudingan Politikus PKS Ini
Kepala Balitbang mengatakan pelaksanaan UN SMP sederajat tahun 2016 sukses dan lebih baik dari pelaksanaan UN 2015.
“Indikator kesuksesan tersebut adalah adanya apresiasi terhadap pelaksanaan UN dari berbagai pihak, termasuk Komisi X DPR-RI, " ucap Totok, panggilan akrabnya, seraya menyampaikan apresiasi kepada Panitia UN Tingkat Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dan Satuan Pendidikan serta semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan UN.
BACA JUGA: PNS Kena Rasionalisasi Diarahkan untuk Berwiraswasta
Anggota Komisi X DPR-RI, tambah Totok, dalam dua kali Rapat Dengar Pendapat, tanggal 25 Mei dan 2 Juni 2016, memberikan apresiasi luar biasa terhadap pelaksanaan UN tahun ini. Pelaksanaan UN Berbasis Komputer merupakan model UN yang ideal.
UN SMP Sederajat dilaksanakan pada 9 sampai 12 Mei 2016, diikuti 4.207.331 siswa. Dari jumlah tersebut, sebanyak 155.011 siswa adalah peserta UNBK yang dilaksanakan di 1.005 sekolah/madrasah di seluruh Indonesia.
Sementara itu Daryanto Irjen Kemdikbud menyampaikan bahwa salah satu faktor kesuksesan pelaksanaan UN 2016 adalah adanya pusat layanan informasi UN yang memberikan respon cepat dan tepat terhadap semua jenis pertanyaan dan pengaduan dari masyarakat.
“Kami menyediakan delapan pusat informasi UN. Para petugas mulai bekerja pada H-2 sampai H+1. Begitu ada masalah, langsung kami tangani dengan cepat. Kami menerapkan prinsip: mengambil ikan di kolam, tapi airnya tidak keruh", ucap Daryanto.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komnas Anak: Culik Anak Sendiri Harus Dipidana
Redaktur : Tim Redaksi