jpnn.com, CIREBON - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) segera merehabilitasi kelas ambruk di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Plumbon, Cirebon, Jawa Barat. Upaya tersebut dilakukan untuk mengembalikan proses belajar mengajar di sekolah tersebut.
“Kami telah berkoordinasi dengan KemenPUPR untuk melakukan tindakan percepatan (renovasi), karena berada di situasi krusial, yaitu adanya kelas yang ambruk,” terang Direktur Pembinaan SMP, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Ditjen Dikdasmen Kemendikbud), Poppy Dewi Puspitawati, Rabu (9//10).
BACA JUGA: Polisi Jadikan Rekaman CCTV Masjid Al-Falah Barang Bukti Penganiayaan Ninoy Karundeng
Poppy menjelaskan, koordinasi terus dilakukan secara intensif, dan Kemendikbud juga menyediakan tim teknis yang fokus dalam penanganan rehabilitasi sekolah di daerah tersebut.
“Kami sudah bersurat resmi ke KemenPUPR agar segera melakukan rehab sekolah, dan kami juga buat tim teknis di Subdit Kelembagaan Sarana dan Prasarana yang mengurus proses rehabilitasi sekolah tersebut,” ujarnya.
BACA JUGA: Polisi: Ada Tiga Perempuan dari 13 Tersangka Kasus Penganiayaan Ninoy Karundeng
Tidak lama setelah dua ruang kelas di sekolah tersebut ambruk, pada Jumat (4/10), Poppy langsung turun lapangan ke sekolah tersebut dan meninjau bangunan kelas yang ambruk, pada Selasa (1/10). Selain mengunjungi sekolah tersebut, Poppy juga mengunjungi Rumah Sakit Mitra Plumbon untuk melihat kondisi guru dan siswa yang menjadi korban ambruknya bangunan kelas tersebut.
BACA JUGA: Respons Ngabalin Soal Kabar Lingkaran Istana Tawari Gerindra Masuk Kabinet
BACA JUGA: Bantah Terima Suap, Rizal Djalil BPK Tantang KPK Bongkar Kasus SPAM
“Saat saya berkunjung masih ada sekitar lima siswa dan satu guru yang masih di rawat di sekolah tersebut,” terang Poppy. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad