Kemendikbud Siapkan Buku Saku untuk Atlet Asian Games 2018

Sabtu, 17 Maret 2018 – 21:15 WIB
Ilustrasi Asian Games 2018. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) turut memberikan dukungan terhadap pelaksanaan Asian Games 2018 yang akan berlangsung di Jakarta dan Palembang pada 18 Agustus - 2 September 2018.

Salah satu bentuk dukungan tersebut dilakukan dengan menyiapkan bahan ajar bahasa Indonesia berupa buku saku yang berjudul "Tujuh Hari Pertama di Indonesia" atau "Your First Seven-Days in Indonesia" untuk atlet Asian Games 2018.

BACA JUGA: Dualisme Cabor Ganggu Persiapan Asian Games 2018

Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemendikbud sebagai lembaga kebahasaan pemerintah, telah menyiapkan buku saku tersebut untuk digunakan para atlet Asian Games 2018 yang berasal dari luar Indonesia.

Kepala Pusat Pembinaan Badan Bahasa, Gufran Ali Ibrahim mengatakan, buku saku tersebut bersifat praktis dan berisi kalimat-kalimat atau bahasa sederhana yang digunakan dalam percakapan sehari-hari yang dibutuhkan atlet Asian Games selama berada di Indonesia.

BACA JUGA: Asian Games 2018: Tim Kano dan Kayak Butuh 20 Perahu

"Misalnya ucapan selamat pagi, bertanya sedang ada di mana, di mana toilet, terima kasih, atau apa kabar. Mereka (atlet) juga punya kesempatan belajar kosakata harian dasar yang dipakai untuk sintas atau survive jika suatu saat datang kembali ke Indonesia," ujar Gufran, Sabtu (17/3).

Selain berbentuk buku saku, Badan Bahasa Kemendikbud juga akan menyiapkan buku "Tujuh Hari Pertama di Indonesia" atau "Your First Seven-Days in Indonesia" dalam bentuk daring (online) maupun luring (offline) dengan memasukkan softcopy ke dalam flashdisk yang sudah disiapkan Panitia Asian Games 2018 untuk atlet.

BACA JUGA: Asian Games 2018: Tim Estafet Target 38,45 Detik

Ia menambahkan, dalam forum internasional, bahasa Inggris tetap boleh digunakan, tetapi tidak boleh mengabaikan pengutamaan bahasa negara di ruang publik.

Penggunaan bahasa Indonesia di forum internasional harus tetap diutamakan karena merupakan amanat Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.

Pengutamaan bahasa Indonesia di forum internasional yang diselenggarakan di Indonesia juga menjadi salah satu upaya untuk mewujudkan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional yang juga menjadi amanat undang-undang tersebut. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Asian Games, Karateka Sebut Syafruddin The Real CdM


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler