jpnn.com, TANGERANG - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengumumkan Pemenang Ajang Kreasi dan Apresiasi Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (AKA-PDBK) Tahun 2020, yang diselenggarakan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) secara daring pada 10 - 23 Oktober 2020, di Tangerang, Banten.
Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Puspresnas Asep Sukmayadi mengatakan ajang ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap seni dan kemandirian, sehingga memberikan inspirasi kepada para peserta didik yang berkebutuhan khusus untuk tetap melestarikan kesenian Indonesia.
BACA JUGA: Kemendikbud Salurkan 35,7 Juta Bantuan Kuota dan Tambah 2.690 Aplikasi
“Kami gali potensi peserta didik berkebutuhan khusus di bidang seni budaya dan kemandirian sehingga timbul motivasi yang kuat untuk mampu beraktualisasi diri dan berkompetisi secara sehat dalam mencapai puncak prestasi sesuai dengan kemampuan yang dimiliki PDBK,” ujar Asep.
Juara pertama kategori melipat pakaian diraih oleh Mochammad Nizam Attaufiq dari SLBN Pembina, Kalimantan Timur; juara kedua diraih oleh Novan Satria Nugraha dari SDN Kalisari 05 DKI Jakarta; dan juara ketiga Cany Andreanus Alexzandro dari SLB Negeri Malinau, Kalimantan Utara.
BACA JUGA: Saran Kapitra untuk Jokowi Agar Jumlah Korban Tidak Bertambah Lagi
Sementera itu, juara harapan I - III masing-masing diraih oleh Nur Ikhsan Priandono dari SLB Negeri 2 Yogyakarta, Syiefa Mufti Yulfaeda dari SLB Negeri Bogor, dan Shelly Frastika Meiliana dari SDLB Negeri 057704 Kwala Bingai,Sumut.
Selanjutnya, juara pertama kategori memakai dan mengikat tali sepatu diraih oleh Toripk Dwiansyah dari SLB ABDC Tunas Donoharjo, juara kedua Rifky Ardi Pratma dari SLB Bina Siwi, dan juara ketiga diraih oleh Aldiyanto dari SLBS 1 Sekar Teratai. Ketiganya dari D.I. Yogyakarta.
BACA JUGA: Gus Nur Ditangkap Bareskrim Polri di Malang
Sementara itu, juara harapan I - III masing-masing diraih oleh Tiara Abdiyana Fajriyah dari SLB Negeri Kapten Halim, Jabar, Mazia Ghifari dari SLB Negeri Pembina Yogyakarta, dan Syabrina Nurul Faathimah dari SLB B-C As-Syafiyah, DKI Jakarta.
Untuk kategori lomba kreasi bercerita, juara pertama diraih oleh Muhammad Adiputra dari SLB Negeri Boyolali, Jateng, juara kedua Salsa Safira dari SLB Negeri Ciamis, Jabar, dan juara ketiga Nindya Marita Swastika dari SMK Negeri 13 Malang, Jatim.
Sementara itu, juara harapan I - III masing-masing diraih oleh Khairun Nisa dari SLB Negeri 1 Sumbawa, NTB, Hendra Kusuma dari SLB Negeri Semarang, Jateng, dan Dadan Ramdani dari SLB Negeri Kapten Halim, Jabar.
Untuk kategori senam, juara pertama diraih oleh Karen Larasati dari SLB Nurul Ikhsan, Jatim, juara kedua Obet Ahmad Syarif dari SLB Negeri Wiradesa, Jateng, dan juara ketiga Aqilla Zahro dari SLB YPAC Pangkal Pinang, Babel.
Sementara itu, juara harapan I - III masing-masing diraih oleh Ruddy Ahmad dari SLB Negeri 7 Jakarta, Tifani Choirul Fatmawati dari SLB Negeri 1 Gunung Kidul, D.I. Yogyakarta, dan Risna Nurwidiyawati dari SLB Negeri Boyolali, Jateng.
Untuk kategori fashion show, juara pertama diraih oleh Febry Aditya Ningrum dari SLB-C Negeri Pembina, Kalsel, juara kedua Nanda Yuliana Jian dari SLB Negeri 1 Yogyakarta, dan juara ketiga Ika Nur Septiani dari SPKH Negeri Karanganyar, Jateng.
Sementara itu, juara harapan I - III masing-masing diraih oleh Amalia Nurjannah dari SLB Negeri 1 Yogyakarta, Ariana Nur Laeli dari SLB Negeri 1 Gunung Kidul, D.I. Yogyakarta, dan Heti Diah Ayuni dari SLB Negeri Banjarnegara, Jateng.
Kategori terakhir yaitu lomba menggosok gigi, juara pertama diraih oleh Yoga Prasetyo dari SLB Agrowisata Shaleha Panjalu, Jabar, juara kedua I Ketut Adi Putra dari SLB Negeri 1 Bantul, Bali, dan juara ketiga Silvi Agustin dari SLB Negeri Sungailiat, Babel.
Sementara itu, juara harapan I - III masing-masing diraih oleh Novia Rahmawati dari SLB Negeri Bogor, Jawa Barat, Tri Nastuti Fatimah A dari SLB Negeri Boyolali, Jateng, dan Nayla Adellia Tsary dari SMAS Al Firdaus, Jateng.
Asep menyebutkan bahwa AKA-PDBK merupakan terobosan bagi PDBK dalam menyentuh ajang-ajang atau kegiatan-kegiatan yang tidak dapat dijangkau oleh peserta didik berkebutuhan khusus.
"Dalam AKA-PDBK mereka dapat berprestasi dengan teman-teman sebaya dan yang memiliki keterbatasan tertentu," pungkasnya.
Sesuai dengan pesan Mas Menteri Nadiem Anwar Makarim, Kemendikbud memperluas kesempatan berprestasi, standarisasi dan kredibilitas yang akan menjadi catatan pengembangan karier belajar yang selanjutnya menjadi karier professional.
"Talenta-talenta hebat PDBK ini harus didokumentasikan dan direkam supaya memperoleh inspirasi bagi peserta didik lainnya," ucap Asep.
Dia berharap melalui ajang ini, peserta didik berkebutuhan khusus dapat mengembangkan ide-ide dan kreativitasnya dalam bidang seni serta karya-karya nyata yang diminati oleh PDBK sejak dini sampai kelak dewasa. Dengan demikian muncul rasa percaya diri mereka terhadap kemampuan yang dimiliki semakin besar.
Melalui tema “Menumbuhkan nilai-nilai Sumpah Pemuda melalui karya mandiri peserta didik berkebutuhan khusus dari rumah”, AKA-PDBK diharapkan dapat menumbuhkan sikap sportivitas, kompetitif, dan jiwa kepemimpinan.
Selain itu, di masa pandemi COVID-19 ini ada empat hal yang dapat dikembangkan melalui ajang ini antara lain kebiasaan berprestasi baru, tidak menyerah pada COVID-19, berprestasi dari rumah, serta Integritas “jujur itu juara”.
AKA-PDBK tahun 2020 diikuti oleh 696 peserta didik antara lain peserta didik tunagrahita putra/putri pada satuan pendidikan khusus jenjang SDLB, SMPLB, SMALB; peserta didik tunagrahita putra/putri pada satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif jenjang SD, SMP, SMA/SMK.
Kemudian peserta didik down syndrom putra/putri pada satuan pendidikan khusus jenjang SDLB, SMPLB, SMALB; serta peserta didik down syndrom putra/putri pada satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif jenjang SD, SMP, SMA/SMK.
Cabang lomba yang digelar pada ajang ini antara lain melipat pakaian untuk peserta didik tunagrahita SDLB/SD Penyelenggara Pendidikan Inklusif, memakai dan mengikat tali sepatu untuk peserta didik tunagrahita SMPLB/SMP Penyelenggara Pendidikan Inklusif, serta kreasi bercerita untuk peserta didik tunagrahita SMALB/SMA/SMK Penyelenggara Pendidikan Inklusif.
Selanjutnya, ada lomba senam “Ayo Tetap Bergembira” untuk peserta didik down syndrom SDLB/SMPLB/SD/SMP Penyelenggara Pendidikan Inklusif, Fashion Show untuk peserta didik down syndrom SMPLB/SMALB/SMP Penyelenggara Pendidikan Inklusif, serta menggosok gigi untuk peserta didik down syndrom SMPLB/SMALB/SMA/SMK Penyelenggara Pendidikan Inklusif.(*/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam