Kemendikbudristek & KSP Bahas soal Literasi di Papua

Sabtu, 08 Juli 2023 – 21:09 WIB
Badan Bahasa Kemendikbudristek bertemu Deputi V KSP. Foto dok. Kemendikbudristek

jpnn.com, JAKARTA - Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bertemu  Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP).

Pertemuan tersebut dilakukan dalam rangka menyosialisasikan perkembangan peningkatan literasi di wilayah Papua dan pelestarian bahasa daerah di Papua, sebagai wujud implementasi salah satu program Merdeka Belajar, yakni revitalisasi bahasa daerah.

BACA JUGA: Buku 20 Kisah Inspiratif Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek, Mendobrak Mitos

Deputi V Kepala Staf Kepresidenan Jaleswari Pramodhawardani menjelaskan pembagian tugas KSP dalam melaksanakan kewajibannya untuk membantu presiden dan wakil presiden.

“Urusan yang berkenan dengan Papua diampu oleh dua Kedeputian di KSP yaitu Kedeputian II yang mengampu bahasa, dan Kedeputian V Koordinator Isu Papua," ujar Jaleswari dalam pertemuan dengan Badan Bahasa Kemendikbudristek baru-baru ini.

BACA JUGA: Kemendikbudristek Raih WTP 10 Tahun Berturut-turut, Menteri Nadiem: Alhamdulillah...

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, E. Aminudin Aziz menjelaskan tiga program unggulan Badan Bahasa yang meliputi Pelindungan Bahasa dan Sastra, Literasi Kebahasaan dan Kesasatraan, serta Internasionalisasi Bahasa Indonesia.

Selain itu, Aminudin juga menyampaikan sejumlah produk dan layanan yang dirancang serta disediakan oleh Badan Bahasa.

BACA JUGA: Kemendikbudristek Serahkan Beasiswa Kepada Anak Korban Pelanggaran HAM Berat di Aceh

Mulai dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia (UKBI), penerjemahan daring (Penjaring), Sistem Penyuntingan Berbahasa Indonesia (SIPEBI), dan layanan ahli bahasa.

“Kajian vitalitas 31 bahasa daerah dari sejumlah 428 bahasa daerah di Papua sudah berhasil diidentifikasi dengan hasil mulai kategori aman sejumlah 10 bahasa, rentan 7 bahasa, mengalami kemunduran 1 bahasa, terancam punah 10 bahasa, kritis 1 bahasa, dan punah sejumlah 2 bahasa,” tutur Aminudin menjelaskan situasi kebahasaan di Papua. 

Selain itu, dia juga menjelaskan tentang penyelenggaraan Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) di tingkat provinsi dan Festival Tunas Bahasa Ibu Nasional pada Februari 2023 sebagai upaya revitalisasi bahasa daerah di Papua. 

Jumlah bahasa daerah yang menjadi objek revitalisasi di Papua tahun 2023 sejumlah 9 bahasa daerah yang tersebar di 5 provinsi, 9 kabupaten/kota, meliputi bahasa Hatam, bahasa Kamoro, bahasa Moi, Bahasa Tobati, Bahasa Sentani, Bahasa Biyekwok, Bahasa Sobey, Bahasa Biak, dan bahasa Imbuti/Marind. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler