jpnn.com, JAKARTA - Kemendikbudristek terus melakukan berbagai terobosan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di perguruan tinggi vokasi.
Upaya itu seperti mendorong penguatan ekosistem riset terapan vokasi lewat program riset match funding dan program riset keilmuan terapan yang didanai LPDP.
Selain itu, dilakukan peningkatan kualitas pendidik, peningkatan sarana dan prasarana, serta pengembangan potensi mahasiswa melalui program kewirausahaan.
Dirjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto mengatakan industri harus tahu, mengerti, dan mendukung program-program pendidikan vokasi.
BACA JUGA: Pernah Berhubungan dengan Wanita Berhijab Ini? Buruan ke Polres
"Masing-masing perguruan tinggi vokasi akan memiliki daftar pemangku kepentingan yang panjang dan masing-masing akan berbeda tergantung koneksi, kerja sama, dan kemitraan yang dibangun,” ujar Wikan, Senin (4/10).
Agar program pendidikan vokasi diketahui dunia usaha dan dunia industri, lanjutnya, peranan humas sangat penting.
BACA JUGA: Berita Duka, Agus Darmanto Meninggal Dunia, Warga Geger
Wikan mengatakan hubungan antara penyelenggara pendidikan vokasi dengan para pemangku kepentingan harus kuat.
“Ini signifikansi dari hubungan masyarakat di perguruan tinggi vokasi," ujarnya kepada para humas yang mengikuti sertifikasi kompetensi humas sendiri diselenggarakan di London School of Public Relations (LSPR) Bali, Denpasar.
Dia menegaskan humas adalah posisi strategis di perguruan tinggi vokasi.
Keberhasilan pendidikan vokasi tergantung dari kemampuan membangun relasi, komunikasi, kepercayaan, dan keterlibatan dunia usaha dunia industri, pemerintah, serta masyarakat.
Humas berperan dalam memastikan dunia industri memiliki persepsi yang positif terhadap kompetensi lulusan perguruan tinggi vokasi.
Publik pun perlu mengetahui hal tersebut agar orang tua mau menyekolahkan anaknya ke politeknik, akademi, dan sekolah vokasi.
Humas, menurut Wikan, memiliki tugas berat untuk menjadikan perguruan tinggi vokasi sebagai preferensi pertama anak-anak muda Indonesia dalam melanjutkan pendidikan.
Dia mengimbau tiap kampus pendidikan vokasi bertransformasi memberikan dukungan lebih besar kepada biro atau bagian kehumasan di kampus masing-masing.
"Dukungan kelembagaan ini sangat penting agar program-program terobosan yang kami buat, seperti program Penguatan Kompetensi Kehumasan Mitras DUDI ini, bisa berlanjut di kampus masing-masing,” kata Wikan.
Program Penguatan Kehumasan Perguruan Tinggi Penyelenggara Pendidikan Vokasi (PTPPV) 2021 merupakan lanjutan dari program sama yang dilaksanakan pada 2020.
Berdasarkan evaluasi program penguatan humas 2020, tahun ini Direktorat Mitras DUDI ingin meningkatkan kapasitas kepala/staf/pranata humas di PTPPV.
Direktorat Mitras DUDI memfasilitasi para humas dengan sertifikasi kompetensi pada okupasi koordinator humas.
“Kami juga ingin memperluas jaringan fungsi humas PTPPV, yang tadinya sekadar kegiatan publikasi dan protokoler, menjadi agen dalam membangun kemitraan antara perguruan tinggi vokasi dengan DUDI dan pemangku kepentingan lainnya,” sambung Plt Direktur Mitras DUDI Saryadi.
Sementara Dewan Pakar Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) Nia Sarinastiti mengatakan humas memiliki peran dalam menentukan langkah sebuah perguruan tinggi vokasi sehingga harus dikelola secara baik. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PKKMB Vokasi Unair, Mahasiswa Dibekali Konsep Help To Reason
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Mesya Mohamad