jpnn.com, SURABAYA - Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dilaksanakan secara daring, Minggu (5/9).
Sebanyak 1.624 mahasiswa D3 dan D4 ikut dalam kegiatan tersebut.
Dekan Fakultas Vokasi Unair Prof Anwar Ma'ruf mengatakan PKKMB kali ini dilaksanakan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena pandemi Covid-19.
S?ehingga pelaksanaannya menitikberatkan ke diskusi pemberian materi.
"Jadi, dikemas dalam bentuk talkshow, hari ini dengan Deputi Pencegahan BNN RI Irjen Sufyan Syarif dan Dirjen Vokasi," ujar dia.
Format PKKMB dalam bentuk talkshow itu agar mahasiswa bisa saling berinteraksi meski melalui virtual.
"Pelaksanannya pukul 08.00-17.00 WIB, prosesnya cukup lama, sehingga mahasiswa bisa banyak bertanya juga," lanjut dia.
Anwar menyebut Unair ingin meneguhkan konsep help to reason.
BACA JUGA: Banyak yang Mengira Sampah, Setelah Dicek, Astaga!
Menurutnya selama ini kampusnya unggul di kesehatan. Apalagi kondisi pandemi seperti ini semua orang cenderung menggunakan pengobatan herbal.
"Kesehatan ada pengobatan tradisional, ini sangat mendukung dipakai help to reason," ucap dia.
Vokasi Unair ingin menjadikan Surabaya seperti Singapura, ketika berkunjung ke negara tersebut melakukan wisata kesehatan atau berobat sambil berbelanja.
"Surabaya rumah sakit begitu banyak, baik yang nasional maupun internasional. Orang datang ke Surabaya wisatanya belanja, sama dengan Singapura, karena mereka berobat sekalian belanja, itu sebagai wisata kesehatan," kata dia.
Alasan itu dibuat lantaran Vokasi Unair memiliki program studi pariwisata. Untuk mencapainya didukung dari teknik, sistem informasi, dan bisnis.
"Banyak yang mendukung bagaimana perbankan, hotel, manajemen, di situ diperlukan," ujar dia.
Terkait vokasi terapan, Unair ke depan akan menjadikan Kabupaten Gresik sebagai pusatnya di Jatim. Alasannya karena jaraknya dekat dengan Surabaya.
Selain itu, Gresik yang memiliki banyak industri akan sejalan dengan program dirjen vokasi, di mana pendidikan vokasi harus link and match antara industri dunia usaha dan dunia kerja.
"Untuk tahun ini punya empat program studi yaitu keperawatan, teknologi laboratorium medis, teknologi raidologi pencitraan, keselamatan dan kesehatan kerja," jelas Anwar. (mcr12/jpnn)
BACA JUGA: Di Atas Kelotok, MA Rayu Pacarnya, Kemudian Dijemput Aparat
BACA JUGA: Tingkatkan Kompetensi Guru Vokasi, Kemendikbudristek Perkuat Upskilling & ReskillingÂ
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sosiolog UNAIR: PPKM Darurat Sudah Tepat
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Arry Saputra