Kemenhub Back-up Pengadaan Radar Bandara

Rabu, 01 September 2010 – 00:18 WIB

JAKARTA — Insiden matinya radar bandara Soekarno Hatta pada akhir pekan lalu, ditindaklanjuti serius jajaran kementrian terkaitKementrian Perhubungan berencana memback-up pengadaan radar baru untuk radar yang dipasang di kawasan komersial Soewarna di bandara Soekarno-Hatta itu dengan menyiapkan anggaran sebesar Rp100 miliar.

Kepada wartawan usai rapat koordinasi terbatas terkait insiden tersebut, Menteri Perhubungan (Menhub) Freddy Numberi mengatakan bahwa sejauh ini Kemenhub baru bisa melakukan tindakan antisipasi awal

BACA JUGA: SBY Tak Mau Kompromi soal Kedaulatan NKRI

"Yang sekarang antisipasi, kita baru bisa back up Rp100 miliar untuk alat-alat radar segera diadakan oleh Angkasa Pura (AP)
Sementara untuk pengadaan baru menyeluruh, itu kita minta kepada BUMN," kata Numberi.

Numberi mengakui, sejak lama Kemenhub sudah mengusulkan soal peralatan bandara yang dinilai sudah cukup tua

BACA JUGA: Perlu Nyali Bekukan Ormas Pelaku Anarki

Namun untuk pengusulan anggaran tersebut harus melalui payung hukum yang jelas.

"Kejadian kemarin itu saya lihat karena back-up-nya berjalan kurang baik sehingga itu hari di-upgrade lagi
Karena peralatan ini memang sudah cukup tua

BACA JUGA: BKN Tak Mau Tertipu BKD

Kalau soal berapa butuh anggaran, itu tanya ke menteri BUMN-lahKarena harus ada RUPS-nya," jelas Numberi.

Sementara itu soal audit kawasan komersial Soewarna, Numberi mengatakan bahwa hal tersebut bukanlah bidang tugas KemenhubSebeb, Kemenhub lebih banyak mengatur soal regulasi aktifitas bandara.

"Tapi kita tetap bantu back up SoewarnaSeperti back up anggaran yang kita siapkanKita juga ikut mengecek peralatan mana saja yang bisa kita bantuPeralatan itu sebenarnya sudah di-upgrade tahun 2006Tapi upgrade yang kita lakukan bukan mengganti baruNah, setelah kejadian kemarin kita sepakat untuk mengganti baru semua," tegas Freddy.

Freddy pun memastikan bahwa gangguan radar tidak akan dialami oleh bandara lain di kota-kota besar lainnya di Indonesia"Mudah-mudahan tidak, karena yang lain memiliki frekuensi yang tidak sebesar di JakartaTapi bagaimanapun, mereka (bandara yang lain) perlu juga mewaspadai semuanya," kata Freddy.

Sementara Dirjen perhubungan udara Hery Bakti mengatakan, sejak kejadian matinya radar Soewarna akhir pekan lalu, Kemenhub akan terus meningkatkan pengecekan dan backup sistem radar secara rutin"Karena butuh di-refresh agar kejadian kemarin tidak terjadi lagiKita harus punya backup dan refresh setiap bulanAP juga harus meningkatkan standar keselamatannya," katanya.

Hery juga mengungkapkan bahwa Angkasa Pura II selalu melakukan audit terhadap operasional bandaraNamun audit terakhir dilakukan pada tahun 2008 laluAudit tersebut menyangkut sistem, personil, dan peralatanKalaupun akhirnya terjadi insiden radar mati dalam kurun waktu cukup lama, Hery mengatakan hal tersebut sebagai kekurangan yang harus segera diperbaiki dan dievaluasi.

"Peringatan (kepada AP) itu pastiSebenarnya mereka sudah melakukan pengawasan day to day di sana, ada daftar mana saja yang perlu diperbaikiRadar itukan pernah diupgrade tahun 1996Itu semua juga masuk sistem audit tapi tidak pernah dites sampai kejadian kemarin rusakSekarang makanya harus diganti total," tegas Hery.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Kecewa Persiapan Mudik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler