JAKARTA - The Wahid Institute menilai pernyataan Kapolri terkait pembekuan organisasi kemasyarakatan anarkis perlu dihargaiKarenanya Wahid Institute memuji keberanian Kapolri Bambang Hendarso Danuri.
“Hal ini menunjukkan Kapolri mendengar teriakan kami bahwa keberadaan ormas-ormas vigilante (merasa pembela kebenaran tapi melanggar hukum) tersebut sudah sampai pada tahap meresahkan masyarakat
BACA JUGA: BKN Tak Mau Tertipu BKD
Kalau polisi dan pemerintah berani mengambil langkah tersebut, itu merupakan kemajuan besar,” kata Koordinator Program Wahid Institute, Rumadi kepada JPNN, Selasa (31/8)Namun Rumadi tetap menyimpan pertanyaan seputar keberanian pemerintah untuk megambil langkah konkrit guna membekukan ormas anarkis
BACA JUGA: DPR Kecewa Persiapan Mudik
Terlebih lagi, jika ormas anarkis tersebut menggunakan simbol-simbol keagamaanDitegaskannya, peranan masyarakat penting untuk memantau sepak terjang ormas-ormas anarkis, termasuk perubahan model-model gerakannya
BACA JUGA: FPI Dominasi Laporan Pelanggaran
“Dari di depan menjadi di belakang layar,” tegasnya.Sebelumnya, pada raker dengan DPR Senin 30 Agustus lalu, Kapolri mengungkapkan bahwa dalam kurun 2007-2010 telah terjadi 107 tindak kekerasan yang diduga dilakukan anggota ormas tertentuDari jumlah itu, 49 kasus diantaranya terjadi pada 2010.(wdi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Batas PL jadi Rp 100 juta, Makin Rawan Dikorupsi Pemda
Redaktur : Tim Redaksi