jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) akan membangun Bus Rapid Transit (BRT) baru di lima kota besar di Indonesia. BRT tersebut baru akan direalisasikan pada 2014 dengan menggunakan dana Anggaran Pendapatan Belanja Negara (ABPN) sekitar 400 miliar Rupiah.
Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub, Suroyo Alimoeso mengatakan bahwa BRT tersebut akan dibangun di Surabaya, Bandung, Medan, Bali, dan Makassar. BRT tersebut diharapkan dapat mengurangi kemacetan di kota tersebut. "Beberapa tempat sudah memiliki BRT seperti Bandung dan Bali, kita hanya menambah saja," katanya seperti diberitakan Jawa Pos (induk JPNN), Selasa (29/7).
BACA JUGA: Ribuan Korban Bencana Way Ela Masih Mengungsi
Sementa untuk jumlah armada BRT yang akan disediakan, Suroyo masih akan mengkoordinasikannya dengan Pemerintah Daerah (Pemda) setempat. "Banyaknya BRT itu belum diputuskan berapa unit hingga kesepakatan kita dengan Pemda, karena kebutuhan tiap daerah berbeda" katanya.
Namun, Suroyo mengakui bahwa anggaran yang disediakan oleh APBN untuk membangun jaringan BRT di lima kota tersebut masih sangat kurang. Karena selain untuk pengadaan BRT, anggaran tersebut juga untuk pengadaan fasilitas lalu lintas pendukung BRT.
BACA JUGA: Istilah Engkong Lembang Muncul di Persidangan Fathanah
Mengatasi hal tersebut, Suroyo akan segera berkordinasi dengan Pemda setempat utnuk mencari jalan keluarnya. "Kita tunggu hasil koordinasi dari Pemda soal anggarannya karena ini harus diteliti dulu," ujar Suroyo.
Selain itu, dia juga menjelaskan bahwa BRT yang akan dibangun nanti akan mencontoh BRT yang ada di Jakarta, terutama masalah bahan bakarnya. "Saya ingin mencontoh Trans Jakarta. Kita harap BRT ini juga memakai bahan bakar gas," terangnya.
BACA JUGA: Malaysia Siapkan Amnesti TKI
Suroyo menambahkan pemerintah juga berencana menyediakan BRT di kota-kota lainnya seperti Solo, Pekanbaru, dan Batam. Namun Suroyo mengungkapkan rencana tersebut terbentur oleh dana yang minim di Kemenhub. "Untuk merelisasikanya kita tunggu anggarannya berapa dulu karena yang ada sekarang masih minim," ungkapnya. (dod)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Jenis Jabatan CPNS yang Banyak Lowong
Redaktur : Tim Redaksi