Kemenhub Buka Rute Baru Tol Laut, Akses Konektivitas dengan Papua Barat

Selasa, 02 Maret 2021 – 12:49 WIB
Kemenhub buka rute baru tol laut yang menghubungkan Papua dan Papua Barat. Foto dok Humas Kemenhub

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) membuka rute baru tol laut dengan kode T-19 yang menjadi akses konektivitas di wilayah Papua dan Papua Barat.

Selain itu, beberapa pelabuhan juga dibuka, salah satunya Pelabuhan Depapre di Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, Papua.

BACA JUGA: Kemenhub Tambah Trayek Tol Laut, Tahun Ini Jadi 30

Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kemenhub Capt. Antoni Arif Priyadi menyebutkan pembukaan pelabuhan peti kemas Depapre merupakan wujud semangat masyarakat Papua dan konsistensi pemerintah daerah dalam membuka peluang untuk memajukan daerahnya.

"KM Logistik Nusantara 2 untuk kedua kali sukses bersandar di Pelabuhan Depapre pada pada Minggu (21/2) lalu. Mereka menurunkan enam kontainer beras dari Merauke," kata Antoni dalam rilis yang diterima di Jakarta, Selasa (2/3).

BACA JUGA: Pandemi Corona, Operasional Tol Laut Tetap Jalan

Antoni mengatakan, KM Logistik Nusantara 2 mengangkut muatan balik sebanyak 11 kontainer untuk dikirim kembali ke Merauke. Salah satunya berisi air minum dalam kemasan RobongHolo dan 10 kontainer lainnya berisi batu ciping (batu split).

"Inilah salah satu wujud tujuan program Tol Laut. Mendapat kiriman produk yang dibutuhkan dan mengirimkan produk lokal ke luar daerah, hal ini menjadi capaian yang luar biasa bagi operasinya pelabuhan baru seperti Pelabuhan Depapre di Kabupaten Jayapura", jelas dia.

BACA JUGA: Pandemi Corona, Program Tol Laut jadi Andalan Distribusi Logistik ke Daerah

Air kemasan RobongHolo diproduksi oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Jayapura. Sedangkan batu ciping diproduksi oleh perusahaan lokal Jayapura, PT Midhyan Putra Mandiri Papua.

Pengiriman batu ciping berbagai ukuran sebanyak 32 ribu ton per trip dengan kapal tol laut Lognus 2. Pengiriman perdana 99 meter kubik dengan menggunakan 10 kontainer.

"Pada tahap ke dua direncanakan 225 meter kubik," sebut Antoni.

Menurut dia, Merauke membutuhkan batu ciping dan pasir dengan permintaan cukup tinggi untuk membangun infrastruktur di daerah tersebut. Beberapa pembangunan itu, seperti membangun rumah, gedung, jembatan dan jalan.

Selama ini, kebutuhan bahan-bahan tersebut diperoleh dari luar pulau, salah satunya dari Palu, Sulawesi Tengah dengan harga cukup tinggi karena biaya logistik yang yang cukup besar.

"Namun dengan adanya Tol Laut kini mereka mendapat pasokan dari pulau Papua itu sendiri dan tentunya dengan harga yang lebih terjangkau karena biaya logistik lebih murah," ungkap Antoni.

Dia berharap tol laut bisa membantu para pengusaha dan pekerja lokal untuk memasarkan produknya secara lebih luas dan menguntungkan.

“Pengusaha dan pekerja berterima kasih dengan dibukanya Pelabuhan Depapre karena membuka keterisolasian wilayah serta menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat,” pungkas dia. (antara/jpnn)

 


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler