JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengintruksikan PT Merpati Nusantara Airlaness mengevaluasi kembali program pelatihan pilot pesawat jenis MA-60Pasalnya, kualifikasi pilot yang dimiliki Merpati untuk menerbangkan MA-60 berasal dari kualifikasi jenis pesawat lain.
"Berdasarkan hasil special safety audit pengoperasionalan, PT Merpati diintruksikan mengevaluasi program pelatihan pilot," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Harry Bhakti saat jumpa pers di Gedung Kemenhub, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (23/5).
Menurut Harry, pilot pesawat merpati MA-60 berasal dari berbagai kelompok kualifikasi dan jenis pesawat seperti F-27, F 100, CASA 212, CN 235, Boeing 737, dan pilot yang baru lulus pendidikan.
Untuk itu, lanjut Harry, pihaknya menginstruksikan kepada PT Merpati untuk memberikan training program meliputi training syllabus untuk pilot yang baru lulus dan pelaksanaan line training termasuk rute kualifikasi kepada pilot yang sudah lama tidak terbang di daerah yang memerlukan visual aproach (VFR) serta perlu penambahan line training
BACA JUGA: Jimly Minta Mahfud Tak Umbar Pernyataan ke Media
"SOP maskapai merpati mengatur 75-100 jam line training dan dinilai perlu adanya latihan cukup kepada pilot dari pesawat jet ke pesawat Propeller," ujarnya.Menindaklanjuti ini, kata Harry, pihaknya segera mengadakan peralatan pendukung untuk memonitor pengoperasian pesawat seperti Flight Operation Quality Assurance (FAQA) dan Continous Flight Following System.
"Meningkatkan pengawasan agar pilot tetap berpegang teguh pada SOP visual flight rule dan melaksanakan re-training yang menyangkut ALAR, CFIT, Stabilized Approach," tandas Harry
BACA JUGA: Komnas Desak Berita Perempuan di Rubrik Utama
BACA JUGA: Program Kementan Dinilai tak Jelas
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Buru Nunun di Thailand dan Singapura
Redaktur : Tim Redaksi