jpnn.com, JAKARTA - Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso didampingi Direktur Kelaikudaraan Pengoperasian Pesawat Udara (KPPU) Muzzafar Ismail beserta jajarannya mengumpulkan para operator penerbangan di Papua di kantor UPBU Bandar Udara Sentani.
Tujuannya untuk diberikan pengarahan dan berdiskusi terkait peningkatan keselamatan penerbangan di Papua.
BACA JUGA: Dirjen Udara Kembangkan Bandara DC Saudale di Rote
Muzzafar mengatakan, kegiatan ini salah satunya untuk persiapan menghadapi assesment Uni Eropa pada 12-21 Maret 2018 nanti.
Uni Eropa rencananya akan melakukan assesment penerbangan di Papua serta beberapa maskapai yaitu Sriwijaya Air, Lion Air, Batik Air, Wings Air, Indonesia AirAsia X dan Spirit Aviation Sentosa (SAS).
BACA JUGA: Indonesia dan Meksiko Lakukan Kerja Sama Penerbangan
"Namun tidak menutup kemungkinan maskapai lain juga akan diperiksa. Jadi kami harus mempersiapkan diri sehingga kita benar-benar siap dan hasil assesment-nya positif dan mampu membuka larangan terbang (ban) Uni Eropa terhadap Indonesia," ujar Muzzafar.
Menurut Muzzafar, saat ini Indonesia sudah mempunyai bekal yang lebih dari cukup untuk menghadapi assesment Uni Eropa.
BACA JUGA: Indonesia-Selandia Baru Tingkatkan Hubungan Bilateral
Yaitu kenaikan peringkat Indonesia dalam kaegorisasi otoritas penerbangan Amerika Serikat (FAA AS) dari kategori 2 menjadi kategori 1. Juga nilai implementasi ICVM USOAP ICAO yang mencapai 81,15 persen, melebihi rata-rata dunia yang hanya 63 persen.
"Namun, ada atau tidak ada assessment dari Uni Eropa, ada ataupun tidak ada instruksi, keselamatan penerbangan di Papua tetap harus ditingkatkan dengan kerja sama yang baik antara regulator dan operator," tandasnya.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditjen Perhubungan Udara Beri Kemudahan Bagi Maskapai Asing
Redaktur & Reporter : Yessy