jpnn.com - Kementerian Perhubungan telah meningkatkan prosedur pengamanan di bandar udara, stasiun, pelabuhan hingga terminal sejak maraknya aksi teror bom.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan, peningkatan pengamanan tersebut sudah dilakukan sejak Minggu (13/5) lalu. Baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
BACA JUGA: Kapolda Sumsel Sebut Masih Ada Sel Teroris di Sumsel
"Hari Minggu itu juga saya menuju bandara Soekarno-Hatta meninjau daerah-daerah yang harus diamankan. Insyaallah kita bisa melakukan pengamanan," ucap Budi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/5).
Di antara peningkatan pengamanan dilakukan terhadap kendaraan yang masuk kawasan bandara Soekarno-Hatta dengan screening berlapis dan pemeriksaan secara acak.
BACA JUGA: Aryo Djojohadikusumo: Teror Bom Perlawanan kepada Pancasila
Pihaknya juga telah meminta stake holder terkait mendukung kegiatan Kemenhub. Termasuk bantuan dari Polri dan TNI yang menambah jumlah personel pengamanan terbuka dan tertutup.
Contohnya di Soekarno-Hatta, total security dan TNI/Polri di sana hampir 2000 personel. Kemudian ditambah sekitar 300 orang lagi dari kedua institusi tersebut. Sementara ini, peningkatan pengamanan dilakukan selama dua minggu ke depan.
BACA JUGA: Serangan Bom Dituding Pengalihan Isu, Mabes Polri Meradang
"Nanti dievaluasi mengingat kami berdasarkan informasi dari BIN dan Polri, apa yang disarankan kami lakukan. Kalau memang sampai Lebaran, kami lakukan," jelas dia.
Terkait peningkatan potensi gangguan keamanan, Budi menyebut belum terdeteksi. Meskipun sempat tersebar hoaks di Bandara Juanda Surabaya dan A Yani Semarang.
"Sejauh ini tidak ada, walaupun ada itu sifatnya hoaks, terjadi Surabaya dan Semarang. Setelah diteliti itu bukan bom. Dua itu saja yang lain enggak ada," pungkas dia.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Insiden Penabrakan Pagar Mabes TNI AD Itu Murni Kecelakaan
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam