Kemenkominfo Dorong Literasi Media untuk Tangkal Hoaks

Jumat, 06 Oktober 2017 – 20:44 WIB
Kemenkominfo dan pihak terkait menggelar acara Ideafest 2017 bertajuk 'Jaga Jagat Maya, Jaga Budaya Indonesia #KontenDigitalUntukIndonesia' di Jakarta Convention Centre, Kamis (5/10). Foto: Ist Kemenkominfo

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memberikan atensi terhadap maraknya berita-berita hoaks, ujaran kebencian berdasarkan SARA, dan konten-konten negatif lainnya di media sosial.

Direktur Jenderal Informasi Komunikasi Publik Kemenkominfo Rositasari Niken Widyastuti mengatakan, perlu keterlibatan semua lapisan masyarakat untuk bahu-membahu bersama pemerintah membangun kesadaran bersama sehingga dapat memanfaatkan media sosial secara bertanggung jawab dengan konten-konten positif.

BACA JUGA: Sudah Dicatut di Medsos, Tommy Soeharto Masih Dimintai Duit

"Yang harus kami terus dorong bersama adalah proses literasi media sosial ke seluruh lapisan masyarakat, baik itu pelajar dan mahasiswa maupun masyarakat umum sehingga media sosial yang kita pakai jauh lebih sehat dengan konten-konten positif yang membawa manfaat," kata dia dalam acara Ideafest 2017 bertajuk 'Jaga Jagat Maya, Jaga Budaya Indonesia #KontenDigitalUntukIndonesia' di Jakarta Convention Centre, Kamis (5/10).

Menurut Niken, internet ibarat pisau bermata dua yang bisa memberi manfaat dan kerugian sekaligus. Manfaatnya adalah masyarakat memungkinkan berkomunikasi dan berinteraksi secara cepat.

BACA JUGA: Tommy Soeharto Protes

Namun di sisi lain media sosial juga membawa dampak negatif untuk menyebarkan informasi hoaks, ujaran kebencian, pemutarbalikan fakta, provokasi, serta hal-hal yang berkaitan dengan SARA, terorisme, dan sebagainya.

"Repotnya lagi masyarakat kita belum dibekali dengan informasi yang cukup untuk menangkal informasi-informasi seperti ini, tidak ada proses chek dan rechek bahkan cenderung cepat-cepat menyebarkan. Ini yang tidak boleh terjadi lagi, sehingga literasi media sosial itu sangat penting kami gaungkan ke masyarakat,” lanjutnya.

BACA JUGA: Yorrys Raweyai Sebut Pemecatan Dirinya Hoaks

Sejauh ini kata dia, pihaknya sudah bekerja sama dengan lebih dari seratus perguruan tinggi di untuk melakukan literasi media sosial. Bukan itu saja, Menteri Kominfo Rudy Antara saat ini sedang giat melakukan kunjungan ke pimpinan-pimpinan agama melalui MUI, NU, Muhammadiyah, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Parisada Hindu Dharma, dan Walubi.

Dalam upaya literasi media sosial tersebut, pihaknya juga membangun kerja sama dengan Komisi I DPR menggalakan literasi media sosial kepada masyarakat umum dengan pendekatan-pendekatan budaya.

"Di beberapa tempat melalui pagelaran budaya kami melakukan pendidikan literasi media sosial sehingga kesadaran bermedia sosial secara sehat ini bisa merambah seluruh lapisan masyarakat,” jelasdia.

Hadir dalam kesempatan yang sama adalah Direktur Pemberitaan Metrotvnews.com Abdul Kohar dan Pendiri Good News From Indonensia (GNFI) Akhyari Hananto.

Akhyari menambahkan, kiranya masyarakat bahu-membahu menangkal informasi-informasi negatif yang banyak beredar di media-media sosial, dengana tidak ikut membuat viral sebuah informasi hoaks dan aktif dari dalam diri memproduksi konten-konten positif.

“Lebih dari itu, Indonesia ini banyak hal positif yang harus diberitakan, budayanya, adat istiadat dan keindahan alamnya yang sangat luar biasa. Ini adalah gerakan positif yang harus kita bangun.

Dia mencontohkan negara seperti Filipina yang mundur jauh ke belakang karena banyaknya hal negatif yang beredar di masyarakat.

"Indonesia harus lebih aktif lagi membangun kesadaran yang lebih optimistis dengan menyampaikan hal-hal positif ke dunia sehingga kita terus maju,” pungkas Hananto. (Mg4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Seruan Jihad Catut Nama Eep Saefulloh Fatah


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler