Kemenkumham Punya Ratusan Lapas, Baru Satu yang Direvitalisasi

Rabu, 20 Maret 2019 – 06:36 WIB
Salah satu penjara di bawah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM. Foto: dokumen JPNN.Com

jpnn.com, JAKARTA - Upaya Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) merevitalisasi lembaga pemasyarakatan (lapas) dan rumah tahanan alias rutan masih jauh dari harapan. Sebab, dari 528 lapas di bawah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham, baru satu yang telah direvitalisasi, yaitu Nusakambangan.

Dirjen PAS Kemenkumham Sri Puguh Budi Utami mengatakan, revitalisasi lapas di Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah telah berjalan selama delapan bulan belakangan ini.  "Sudah dilaksanakan baru di lapas Nusakambangan, karena revitalisasi membutuhkan sumber daya dukungan yang tidak sedikit," kata Sri, Selasa (19/3).

BACA JUGA: Demi Suami, IF Nekat Selundupkan Ganja ke Lapas

Menurutnya, revitalisasi di lapas Nusakambangan sudah dilakukan melalui proses pembinaan secara bertahap. Saat ini, katanya, Ditjen PAS juga terus melakukan kajian karena revitalisasi lapas membutuhkan instrumen yang tepat.

"Karena yang kami tangani adalah manusia yang konsepsinya mereka harus lebih baik dan berubah, lebih produktif," ujarnya.

BACA JUGA: Putri Tepergok Sembunyikan Handphone di Punggung

Sebelumnya mantan Menkumham Yusril Ihza Mahendra menyatakan, lapas harus dikelola orang yang benar-benar paham kondisi riil. Sepengetahuan Yusril, selama 15 tahun ini jumlah lapas dan rutan tak bertambah.

"Hanya itu-itu saja, padahal setiap harinya banyak yang masuk," kata Yusril beberapa waktu lalu.

BACA JUGA: Augie Ingin Kembali ke Rutan

Menurutnya, seharusnya dalam anggaran Kemenkumham yang mencapai Rp 9 triliun ada alokasi untuk penambahan lapas atau rutan. Yusril mencontohkan ketika dirinya menjadi Menkumham, dengan anggaran kementerian sebesar Rp 500 miliar bisa membangun Lapas Cipinang dan Salemba.

"Kenapa sekarang tidak bisa bangun dengan anggaran yang besar? Makanya selalu muncul masalah," ujar Yusril.

Untuk itu Yusril menegaskan, harus ada orang yang benar-benar paham dalam menangani lapas dan rutan. "Kalau tidak bisa dirubah pemimpinnya, ya akan seperti ini terus, muncul jual beli kamar, kericuhan dan sebagainya," ungkap dia.(tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Narkoba Berkeliaran di Lapas, Masa Pimpinan gak Tahu?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler