Narkoba Berkeliaran di Lapas, Masa' Pimpinan gak Tahu?

Rabu, 06 Maret 2019 – 16:07 WIB
Oman kendalikan paket sabu-sabu 1,6 kg dari penjara. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPR RI, Bambang Soesatyo mendesak Kepala Direktorat Jendral Pemasyarakatan Sri Puguh Budi Utami untuk meningkatkan kinerjanya.

Hal ini diungkapkan Bambang Soesatyo menanggapi penyitaan 37.799 butir ekstasi yang dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional Provinsi DKI Jakarta (BNNP) dan Direktorat Jendral Bea dan Cukai.

BACA JUGA: BNN Desak Menteri Yasonna Copot Dirjen PAS

Ekstasi yang diselundupkan dari Jerman ini diduga dikendalikan oleh sindikat pengedar dan bandar Narkoba di Lapas Cipinang Jakarta.

Politikus Partai Golkar ini juga mendesak Ditjen PAS untuk meningkatkan kinerja jajaran di bawahnya.

BACA JUGA: Revitalisasi Lapas Tidak Maksimal, Menkumham Bakal Dipanggil Komisi III

"Terutama kepala lapas untuk menindak tegas sipir dan warga binaan yang terbukti terlibat dalam peredaran narkoba," ujarnya.

Kondisi lapas yang carut marut selama ini diduga menjadi lahan subur praktik kolusi yang terjadi antara sipir dan warga binaan.

BACA JUGA: Narkoba Merajalela di Lapas, Kinerja Dirjen PAS Perlu Dievaluasi

Maraknya warga binaan yang menggunakan alat komunikasi didalam lapas diduga membuat para bandar narkoba dengan mudah mengendalikan bisnisnya dari balik jeruji besi.

Hal senada juga diungkapkan  anggota komisi 3 DPR RI, Muhammad Syafi"i. Menurut politikus Partai Gerindra ini, kolusi yang terjadi antar warga binaan dan sipir tidak mungkin terjadi tanpa sepengetahuan kepala lapas.

"Kondisi lapas yang carut marut juga pasti diketahui oleh atasannya," tegas. Dia mengatakan hal itu bisa juga diketahui hingga ke tingkat Direktorat Jendral Pemasyarakatan.

Hal ini terbukti dari kasus suap tas mewah yang dilakukan kepala lapas sukamiskin kepada Ditjen pas Sri Puguh Budi Utami. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lapas Seperti Pabrik Narkoba, Apa Kabar Revitalisasi?


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler