Kemenpar Akan Standarisasi Instruktur Selam

Senin, 23 Mei 2016 – 21:17 WIB
Logo Kemenpar. Foto: kemenpar.go.id

jpnn.com - JAKARTA - Menpar Arief Yahya tidak menutup mata, ketika ada wisman yang tidak tertolong jiwanya ketika menjalani wisata bawah laut di beberapa dive site di tanah air. Pihaknya akan memperbanyak instruktur selam yang bersertifikat internasional. "Juga akan dibentuk tim search and rescue, untuk memberikan pertolongan cepat ketika ada peristiwa terkait penyelaman," ujar Arief Yahya, Menteri Pariwisata, menjawab pertanyaan wartawan di Labuan Bajo, 23 Mei 2016. 

Kemenpar, kata Arief Yahya, juga akan terus menaikkan level instruktur yang ada, agar semakin profesional membawa wisman. Di Raja Ampat, sudah ada pelatihan buat para dive masters itu. "Itu akan terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, dengan target wisman ke deatinasi wisata bahari kita," jelas Mantan Dirut PT Telkom ini. 

BACA JUGA: WOW! KPK Tangkap Hakim Pengadilan Tipikor

Wisata bahari itu, menurut Arief Yahya, dibagi ke dalam tiga zona. Yakni coastal zone atau wisata pantai. Lalu underwater zone, atau wisata selam untuk menikmati keindahan bawah laut. Dan sea zone, yang menikmati yacht dari pulau ke pulau. "Di masing-masing zone itu, kami ada shadow management-nya, orang profesional yang membantu percepatan semua kebutuhan pengembangan pasar dan destinasinya," jelas Arief Yahya.
 
Hari ini (23/5), underwater tourism Indonesia berhasil mengukir sejarah baru. Seorang putra Papua, Ruben Sauyai, berhasil mencapai jenjang instruktur selam internasional berakreditasi International Standard Organization (ISO) dan European Norm (EN). Ruben adalah putra Papua pertama yang lulus ujian selam berstandar internasional.

“Ini adalah sejarah baru bagi under water tourism Indonesia. Selama ini belum ada putra Papua yang berhasil  mencapai jenjang instruktur selam internasional berakreditasi ISO dan EN,” terang Cipto Aji Gunawan, tenaga ahli underwater tourism Kementerian Pariwisata, Senin (23/5).

BACA JUGA: Luar Biasa, Bamsoet Hibahkan Gajinya Untuk Bripka Seladi

Bukan perkara mudah untuk mendapatkan sertifikat instrukstur selam berakridetasi ISO dan EN. Fisik dan waterskillsnya harus di atas rata-rata. Menyelam ratusan meter dengan bantuan alat selam dan tanpa selam, harus bisa dilakukan.  Dan semuanya, di bawah pengawasan instruktur yang berkualitas. “Pengujinya itu adalah Scuba Schools International (SSI). Itu satu-satunya sekolah menyelam yang berstandar internasional,” papar Cipto.

Sebagai bagian dari industri yang menangani 2,5 juta penyelam aktif dan 67 juta snorkeling, SSI adalah nama yang paling dipercaya dalam Scuba Diving. SSI telah mengatur standar untuk sertifikasi para penyelamnya sejak 1970, dengan lebih dari 27 kantor cabang yang mewakili lebih dari 110 negara dan lebih dari 2.400 lokasi-lokasi internasional. Material-material yang dicetak pun tersedia dalam 25 bahasa. “Ini adalah karya nyata pengembangan SDM selam berkualitas internasional di Indonesia. Ini prestasi Papua, prestasi Indonesia, prestasi kita semua,” papar Cipto.

BACA JUGA: Lagi, KPK Sita Mobil Bupati Subang

Ruben Sauyai adalah satu di antara 20 putra Raja Ampat yang pada 2010 silam mengikuti pendidikan awal peningkatan SDM selam berkonsep 'berjenjang dan terseleksi' berbasis kompetensi yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata. Pendidikan tersebut di konsep oleh Cipto Aji Gunawan sebagai konsep terobosan baru yang sebelumnya belum pernah dilakukan di Indonesia. Dari total 20 peserta pendidikan, dalam waktu sekitar tiga minggu didapatkan lima  SDM siap pakai yang kemudian tetap dibina sehingga dapat berkiprah di industri selam.

Selama ini, Ruben dan kawan-kawan terjun langsung di industri selam Raja Ampat. Dia bahkan ikut mengelola home stay disamping menjadi guide selam. Setelah enam tahun berlalu, akhirnya Ruben mendapatkan kesempatan mengikuti pendidikan selam sebagai seoang Instructor. Puncaknya hari ini, Ruben dinyatakan lulus dan berhak mendapatkan predikat SSI Open Water Instructor. Selanjutnya Ruben memiliki tugas berat untuk membina dan mengembangkan SDM selam Indonesia khususnya di Raja Ampat dan Papua Barat.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Kenapa Mendagri Mustahil Cabut Perda Miras


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler