Kemenpar Gaet Komunitas Muda Vietnam untuk Promosikan Wonderful Indonesia

Minggu, 25 September 2016 – 11:44 WIB
Para pejabat Kementerian Pariwisata RI saat menghadiri Sc Vivo City Mall Ho Chi Minh City, 24-25 September. Foto: Kemenpar for JPNN.Com

jpnn.com - HO CHI MINH CITY - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) RI tak mau tanggung-tanggung dalam menggebrak pasar di Vietnam. Agar sukses menggaet wisatawan mancanegara asal Vietnam ke Indonesia, Kemenpar mendesain booth pameran di Sc Vivo City Mall Ho Chi Minh City, 24-25 September secara serius.

Desain booth tidak hanya menonjolkan brand Wonderful Indonesia di segala sudut, tapi juha dilengkapi sumber daya manusia (SDM) andal dan tepat sasaran. Di antaranya dengan menggunakan tenaga orang-orang Vietnam yang bisa berbahasa Indonesia.

BACA JUGA: Asyiiiik! Bus yang Bagus Bisa Raih Reward Lho..

Ada sepuluh anak muda lokal yang dikontrak untuk membantu mengenalkan potensi Indonesia kepada pengunjung pameran. "Kami serius mengenalkan potensi wisata kita kepada warga Vietnam dengan mengerahkan orang-orang Vietnam sendiri supaya bahasa mereka nyambung saat promosi," kata I Gde Pitana, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Mancanegara Kementerian Pariwisata Republik Indonesia.

Orang-orang Vietnam yang mahir berbahasa Indonesia itu direkrut untuk dibekali pengetahuan destinasi wisata RI. Tugas mereka adalah menceritakan kepada warga lokal supaya tertarik datang turis ke Indonesia. "Ini cara lain sebagai taktik supaya promosi mengena," tambahnya.

BACA JUGA: Yuk Nonton Pertunjukan Seni di Terminal 3

Kesepuluh anak muda Vietnam yang dikerahkan untuk menyukseskan Festival Wonderful Indonesia itu benar-benar sudah terlatih. Mereka sudah pernah datang ke Indonesia sehingga memahami distinasi yang ada.

Ada yang diberi tugas menerima tamu, menggaet pengunjung, mempromosikan destinasi, mencatat alamat dan kontak tamu, hingga mengeksekusi calon-calon wisatawan.  Di luar sepuluh orang itu masih dilengkapi booth travel agent lokal yang ikut mengenalkan Indonesia.

BACA JUGA: Wah Wah...Urus Amnesti Pajak Antre Bingit

"Anak-anak muda lokal ini kami libatkan promosi Indonesia kepada warganya yang melihat pameran. Ini akan menambah efektivitas pameran," imbuh Rizki Handayani, Asdep Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar.

Wanita berjilbab itu mengatakan, tidak mudah menemukan anak-anak muda Ho Chi Minh City yang bisa berbahasa Indonesia. Sebab, Bahasa Indonesia belum familier di Saigon.

Bahkan Bahasa Inggris pun jarang-jarang digunakan. Sebab, tidak banyak warga bekas jajahan Prancis itu yang bisa berbahasa Inggris. Sehari-hari umumnya mereka hanya berkomunikasi dengan bahasa Vietnam.

Dari bantuan KJRI Ho Chi Minh City akhirnya ditemukan komunitas anak muda yang bisa diajak kerja sama. Mereka anak-anak kampus yang selama ini sengaja belajar Bahasa Indonesia.

 "Kami menemukan komunitas anak kampus yang fasih berbahasa Indonesia untuk kita libatkan promosi," kata Eddy Susilo, Kepala Bidang Festival Pasar Asia Tenggara Kemenpar yang mengawal persiapan Festival Wonderful Indonesia sejak tanggal 22 September. 

Orang-orang asing yang bisa berbahasa Indonesia inilah yang menurut Edy harus dirangkul. Tujuannya untuk menyukseskan setiap kegiatan promosi wisata Indonesia di luar negeri.

Mereka bukan hanya tahu tentang Indonesia. Tapi juga tinggal di negaranya dan diharapkan akan menceritakan kehebatan wisata Indonesia kepada warganya. "Mereka adalah duta-duta wisata Indonesia yang tidak formal tetapi efektif untuk membantu jualan," jelasnya.

Satu dari 10 remaja Vietnam yang digaet untuk Festival Wonderful Indonesia adalah Nguyen Quyuh Chi. Ia mengaku senang mendapat kesempatan membantu mempromosikan Festival Wonderful Indonesia.

Dia yakin banyak warga Vietnam yang tertarik pertunjukan seni budaya kuliner dan destinasi yang ditawarkan Indonesia di Ho Chi Minh City. Nguyen mengakui kekayaan destinasi wisata Indonesia lebih unggul dibanding Vietnam.

"Saya dan teman-teman ada 10 orang akan menggaet warga kami untuk mengenal Indonesia melalui festival wonderful Indonesia ini," kata gadis warga 7140 Nguyen Van Loe, Phuong 21, Qua Binh Thanh, Ho Chi Minh City.

Nguyen memang pernah tinggal 9 bulan di Indonesia untuk pertukaran pelajar. Dia bisa berbahasa Indonesia karena mengambil kuliah jurusan Bahasa Indonesia di Ilmu Sosial dan Humaniora USSH University Ho Chi Minh. "Belajar bahasa Indonesia cuma dua bulan langsung bisa," ujarnya.(adv/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Konsep Desain Ulang BPR


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler