jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bersama ECOSIAN memilih Kawasan Industri Krakatau untuk menjadi Eco Industry Park di Indonesia.
ECOSIAN adalah perusahaan atau konsultan asal Korea Selatan yang bergerak di industri hijau.
BACA JUGA: Susun Standar Industri Hijau, BSKJI Kemenperin Gandeng Tata Metal Lestari
Koordinator Pembangunan Kawasan Industri Tertentu Direktorat Perwilayahan Industri Ditjen KPAII Kemenperin La Ode Ikrar Hastomi mengatakan PT Krakatau Sarana Properti (KSP) akan menjadi proyek pertama Kemenperin.
Ke depan, Kemenperin akan bekerja sama dengan Ecosian Co. Ltd serta KITC dalam mentransformasi Kawasan Industri (KI) menjadi Eco Industrial Park (EIP).
BACA JUGA: Gelar RUPST, Bekasi Fajar Fokus Pada Bisnis Kawasan Industri
“Transformasi ini menjadi penting karena besarnya permintaan global atas produk yang berlabel green product, terutama untuk negara-negara maju. Jadi upaya transformasi ini juga menjadi salah satu upaya untuk mendorong ekspor. Selain itu juga untuk mendorong ekonomi hijau di Indonesia,” ujar La Ode dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat (17/6).
Eco Industrial Park (EIP) merupakan komunitas industri yang berlokasi di sebuah kawasan dan berkomitmen mencapai peningkatan kinerja lingkungan, ekonomi dan sosial melalui kolaborasi mengelola isu lingkungan serta sumber daya alam.
BACA JUGA: PKS Minta Pemerintah Lirik Kenaikan Tarif Listrik Industri, Jangan Dimanja!
Pembangunan EIP di Indonesia saat ini sedang dilakukan oleh Kementerian Perindustrian bekerja sama dengan United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) dan Swiss State Secretariat for Economic Affairs (SECO).
Kemenperin, UNIDO, dan SECO menjalankan program Global Eco Industrial Park program (GEIPP) untuk tiga kawasan industri (KI) di Indonesia yaitu KI Batamindo, KI MM2100, dan KI KIIC.
Pembangunan EIP bertujuan menanamkan industri dalam masyarakat yang menciptakan peluang ekonomi bersama, ekosistem yang lebih baik dan jalan inovatif untuk praktik bisnis bertanggung jawab.
EIP turut mempromosikan efisiensi sumber daya dan praktik ekonomi sirkular, membantu menjembatani kesenjangan antara kota dan industri dengan membuat kontribusi signifikan terhadap kota berkelanjutan.
La Ode berharap KSP bisa bekerja sama serta berkomunikasi secara aktif dengan pihak Ecosian Co. Ltd.
“Karena kunci sukses dari program ini adalah komunikasi yang baik antar-stakeholders,” tegas La Ode.
Direktur Utama PT Krakatau Sarana Properti Ridi Djajakusuma mendukung dan sangat bangga dengan adanya program penghematan energi, peningkatan efisiensi, proyek energi terbarukan serta manajemen pembangunan berkelanjutan dikemas dalam konsep Eco Industry Park dari ECOSIAN Co., Ltd.
“Saya selaku pengelola Kawasan Industri bangga ECOSIAN Co., Ltd bersama Kementerian Perindustrian memilih Kawasan Industri Krakatau untuk menjadi ECO Industry Park. Mudah mudahan rencana ini dapat berjalan lancar dengan dukungan dari semua pihak khususnya untuk 100 Tenant Kawasan Industri Krakatau,” ujar Ridi.
Ridi berharap langkah lanjut dari Program Penghematan Energi ini agar lebih menjadikan kawasan industri semakin tertata dalam konsep Eco Industry Park.
Professor Hung Suck Park dari Dept of Chemical Engineering Ulsan College mengatakan kompetisi pasar di sektor kawasan industri makin ketat dan kompleks.
Oleh karena itu, menjadi kompleks eco industrial sangat perlu dan penting bagi kawasan industri Krakatau Sarana Properti.
“Setelah berkunjung ke kawasan industri Cilegon dan memperlihatkan model eco indutrial park di Korea, saya merasa manajemen kawasan industri Cilegon dan Krakatau Sarana Properti sangat tertarik dengan eco industrial park," ungkapnya.
Dia pun memastikan apabila studi kelayakan eco industrial park yang dilakukan oleh konsorsium Ecosian dijalankan dengan baik, Krakatau Sarana Properti bisa berkembang memjadi kompleks eco industrial park yang layak di Indonesia. (mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul