jpnn.com - jpnn.com - Kementerian Sosial (Kemensos) menggelar pembekalan tentang nasionalisme kepada 150 dari asal Madura, Jawa Timur. Kegiatan hasil kerja sama Kemensos dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu digelar di Pendopo Kantor Kabupaten Sampang, Jumat (10/2).
Tema pembekalannya adalah Penguatan Peran Dai Dalam Membangun Wawasan Kebangsaan Dan Kohesifitas Sosial untuk Memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia. Ketua Umum MUI Ma’ruf Amin mengatakan, kegiatan itu membentuk dai yang tidak hanya paham masalah keagamaan, tetapi juga kebangsaan dan hubungan antar-manusia.
BACA JUGA: Insya Allah MUI Segera Merilis Fatwa Bergaul di Medsos
"Para dai mendapat pembekalan wawasan kebangsaan dan materi-materi dakwah yang menyejukkan. Harapannya dalam dakwahnya, para dai dapat membangun ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathoniyah dan ukhuwah insaniyah," ujarnya sebagaimana siaran pers Kemensos.
Ukhuwah islamiyah adalah persaudaraan yang ikhlas di antara sesama muslim dan seluruh umat beragama lainnya. Sedangkan ukhuwah wathoniyah bermakna persaudaraan atau kerukunan dalam berbangsa dan negara.
BACA JUGA: Bima Arya Ogah Ikuti Imbauan MUI Bogor Soal Cap Go Meh
Adapun ukhuwah insaniyah adalah persaudaraan antar-sesama manusia secara keseluruhan, tanpa memandang suku, agama, ras, dan sebagainya. Menurut Kiai Ma’ruf, program itu sangat relevan untuk sisuasi saat ini.
"Dalam konteks situasi sekarang ini program ini sangat relevan dengan kebutuhan dan kondisi Madura dan Jawa Timur di mana pemangku kepentingan masyarakat yaitu ulama dan dai menjaga kedamaian dan kerukunan untuk tegaknya pemerintahan," tuturnya.
BACA JUGA: Lagu Desaku Membuat Bu Mensos Terharu
Pembekalan selama sehari penuh itu dihadiri langsung oleh Kiai Ma’ruf. Ada pula Staf Khusus Menteri Sosial Prof. Mas'ud, Wakil Bupati Sampang Abdillah Budiono, Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat KH. Cholil Nafiz.
Prof Mas'ud yang hadir mewakili Mensos Khofifah Indar Parawansa mengatakan, kegiatan itu merupakan kelanjutan nota kesepahaman (MoU) dan permohonan kerja sama dari MUI Pusat kepada Kemensos. Tujuannya mendukung Program Keserasian Sosial dan penguatan kerukunan khususnya untuk para dai se-Madura.
Program Keserasian Sosial merupakan bagian program yang ada di Direktorat Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos. Mas’ud menjelaskan, tujuan program itu adalah menciptakan tatanan kehidupan sosial yang serasi dan harmonis.
“Dengan dilandasi oleh nilai dasar kebersamaan, toleransi, saling menghargai dan menghormati, sehingga dapat membangun, memantapkan dan mengembangkan serta memelihara kembali kehidupan bersama di antara anggota masyarakat," tuturnya.
Selain memberikan pembekalan kepada para dai, Kemensos juga memberikan bantuan secara sombolis kepada masyarakat Kabupaten Sampang. Bentuknya adalah bantuan untuk 50 Kelompok Usaha Bersama (KUBE) senilai Rp 1 miliar, bantuan Keserasian Sosial untuk Desa Jrangoan di Kecamatan Emben sebesar Rp 109 juta, serta bantuan unit program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) senilai Rp 15 juta untuk Ibu Sarinten di Kabupaten Sumenep. Total bantuan yang disalurkan Kementerian Sosial mencapai Rp 1,1 miliar.
Mas’ud menuturkan, Kemensos pada 2016 menggelontorkan dana Rp 60 miliar untuk 31.661 keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH) di Kabupaten Sampang. “Semoga bantuan-bantuan ini bermanfaat dan dapat mempercepat penanggulangan kemiskinan di wilayah Sampang," harapnya.(ysa/rmo/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Basuki Bermain Drum, Mbak Khofifah Berdendang
Redaktur & Reporter : Antoni