jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan program pengembangan kemampuan vokasi terhadap penyandang disabilitas terus berlanjut di tengah pandemi Covid-19.
Kemensos melalui Balai Besar Rehabilitasi Vokasional Penyandang Disabilitas (BBRVBD) Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, melakukan penjangkauan dan menyalurkan bantuan kepada penyandang disabilitas di seluruh Indonesia.
Kepala BBRVBD Cibinong Manggana Lubis menyatakan masa pandemi Covid-19 tidak menyurutkan komitmen Kemensos terus mendukung kemandirian ekonomi para penyandang disabilitas.
BACA JUGA: Kemensos Berupaya Tingkatkan Partisipasi Kerja Penyandang Disabilitas di Sektor Formal
Melalui program penjangkauan, ia menegaskan, Kemensos mengasah kemampuan vokasi para penyandang disabilitas, sekaligus memperkuat akses terhadap dunia kerja.
Dia menjelaskan, pihaknya di masa pandemi Covid-19 memang meliburkan aktivitas di balai. Namun, kata dia, pihaknya melakukan penjangkauan dengan berbagai pihak untuk mengembangkan kemampuan vokasional mereka.
BACA JUGA: Bantuan Kemensos untuk Rehabilitasi Penyandang Disabilitas Mendapat Apresiasi Pemkab Manggarai Barat
"Kami juga menyalurkan bantuan untuk penyandang disabilitas di seluruh Indonesia,” kata Manggana di Cibinong, Senin (14/12).
Seperti diketahui, hari ini digelar peluncuran program pemberdayaan kelompok disabilitas "This Ability", kerja sama PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ, Yayasan Kumala dan BBRVBD Cibinong.
BACA JUGA: Kemensos Dorong Peran Pelbagai Pihak dalam Penanganan Disabilitas Mental
Kemitraan dengan dunia usaha dan lembaga kesejahteraan sosial (LKS) semacam ini merupakan salah satu bentuk program penjangkauan yang dilakukan BBRVBD Cibinong.
Menurut Manggana, selain dengan dunia usaha dan LKS, program penjangkauan juga dilakukan bekerja sama dengan pemerintah daerah (pemda), balai latihan kerja (BLK), dan perbankan.
Manggana menyatakan, BBRVBD Cibinong bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Pemkab Kuningan, Pemkab Cianjur, Pemkab Sukabumi, dan Pemkab Semarang.
“Secara umum, para PM (penerima manfaat) diasah untuk mengembangkan kemampuan dalam mengolah bahan daur ulang kertas, kerajinan tangan (handycraft), menjahit, dan juga membatik,” katanya.
Di Kabupaten Bogor, BBRVBD Cibinong bekerja sama dengan BLK milik Dinas Tenaga Kerja dalam kegiatan menjahit sebanyak 16 orang.
Dengan Pemkab Cianjur sebanyak 75 PM mengikuti penjangkauan dalam bidang mengolah bahan daur ulang kertas, dan handycraft.
Kemudian di Kabupaten Semarang, BBRVBD Cibinong bekerja sama dengan balai berkat, menyelenggarakan program penjangkauan terhadap 32 PM dalam pengolahan daur ulang kertas dan batik tulis.
Lalu dengan Balai Latihan Kerja di Kabupaten Sukabumi ada 16 PM yang mendapatkan pelatihan.
Kemudian ada lagi 75 orang yang mendapat pelatihan, kerja sama BBRVBD dengan Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi.
"Masing-masing 25 orang pelatihan daur ulang kertas, tata boga, dan handycraft," katanya.
Untuk di Kabupaten Tangerang, sebanyak 22 orang mengikuti program mengelola kedai kopi Kito Rato Cofffe Shop.
Tidak kalah menggembirakan, PM dari BBRVBD Cibinong juga sukses mengasah kemampuan untuk kelas call center.
PM untuk kelas call center, diminati oleh dunia perbankan. S
"Sebanyak 90 persen PM yang kami bina bekerja di bank, baik bank negara maupun bank swasta terkenal. Karena tingginya peminat, tahun 2021 rencana akan kami kembangkan dari satu kelas menjadi dua kelas,” katanya.
Kemensos juga menyalurkan bantuan sosial kepada 23.700 penyandang disabilitas di seluruh Indonesia melalui program Bansos ASPD (Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas).
“Nilainya Rp 2 juta per penerima manfaat per tahun. Bantuan ini kebanyakan digunakan untuk mendukung biaya kebutuhan dasar mereka," tuntas Manggana. (*/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Boy