Kemensos Serahkan Bantuan Rekonstruksi Kampung Gurusina

Minggu, 18 November 2018 – 19:20 WIB
Penyerahan bantuan untuk rekonstruksi kampung adat Gurusina, NTT. Foto: Istimewa

jpnn.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginstruksikan Kementerian Sosial (Kemensos) untuk membangun kembali kampung adat megalitikum Gurusinia di Desa Watumanu, Jerbu'u, Nusa Tenggara Timur, yang terbakar pada Senin (13/8) lalu. Untuk itu, Kemensos menyalurkan bantuan sebesar Rp 2,2 miliar untuk mengembalikan kampung Gurusina sebagai destinasi wisata.

Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kemensos Harry Hikmat mengatakan, pembangunan kembali rumah adat warga Kampung Gurusina, tetap disesuaikan dengan arsitektur desa adat yang sesuai dengan keinginan masyarakat adat setempat.

BACA JUGA: 15 Negara Tertarik Pelajari Sistem PKH di Indonesia

"Kita harus mempertahankan keberadaan kampung ini sebagai tempat tujuan wisata. Untuk itu, rumah-rumah disini harus dikembalikan seperti semua. Saya tadi ke kampung adat Bena menggambarkan bagitu bagusnya kampung itu,"ucap Harry,saat bertemu warga Gursina, Minggu (18/11).

Harry mengungkapkan, kampung adat Gurusina sangat terkenal di seluruh dunia karena merupakan peninggalan budaya yang harus dilestarikan. "Ini kampung adat Megalitikum. Saat ini kebakaran sudah terjadi maka langkah untuk membangun kembali mesti dilakukan," ujarnya.

BACA JUGA: Rawan Bencana Puting Beliung, Desa Ponggok Dibangun KSB

Bantuan Kementerian Sosial tersebut terdiri dari Bantuan Bahan Bangunan Rumah (BBR) untuk 33 unit/keluarga sebesar Rp 825.000.000, bantuan isi hunian sementara untuk 27 keluarga sebesar Rp 81.000.000, bantuan keserasian sosial kampung Gurusina sebanyak 3 paket sebesar Rp 150.000.000, bantuan RS-RTLH untuk 7 kelompok sebesar Rp 1.050.000.000.

Selain itu, Kemensos juga melakukan penyaluran bansos Program Keluarga Harapan tahap IV kepada 150 Keluarga Penerima Manfaat Gurusina. Jumlah bansos untuk propinsi NTT sebesar Rp 1,28 triliun rupiah yang terdiri dari basos PKH sebesar Rp 682.76 miliar rupiah untuk 386.315 keluarga dan bantuan beras sejahtera sebesar Rp 597,4 miliar rupiah untuk 452.557 keluarga.

BACA JUGA: 24 Peksos Supervisor PKH Diberangkatkan ke Sulteng

Sedangkan bansos untuk kabupaten Ngada antara lain bantuan PKH sebesar Rp 12.89 miliar rupiah untuk 7.188 keluarga, bantuan beras sekahtera sebesar Rp 10.63 miliar rupiah untuk 8.051 keluarga. Dalam penyalurannya, Kementerian Sosial bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui ATM Kartu Keluarga Sejahtera (KKS).

Menurut Harry, penyaluran bantuan secara non tunai ini harus terpadu melalui kartu kombo. Dengan demikian, kata dia, bagi korban yang memenuhi kriteria akan dapat menerima bantuan Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Beras Sejahtera (Rastra), dan bansos lainnya.

“Pendekatan ini sekaligus menunjukkan bahwa Indonesia telah menerapkan sistem perlindungan sosial yang adaptif dan berkelanjutan,” tambahnya.

Dia menambahkan, berdasarkan data yang dihimpun Dinas Sosial Provinsi NTT, secara keseluruhan rumah adat yang berada di Kampung Gurusina berjumlah 33 unit, satu pos pariwisata, dan beberapa situs-situs adat di dalamnya. 

Situs-situs tersebut yaitu tiga buah kayu Ngadu (Tiang Adat yang melambangkan wujud laki-laki) dan tiga Rumah Bhaga (Rumah Adat minimalis selaku simbol perempuan yang berfungsi sebagai tempat untuk memberikan sesajian kepada nenek moyang pada saat upacara adat). Sebanyak 27 rumah adat hangus terbakar, tiga buah Ngadu dan tiga buah Bhaga juga ikut terbakar.(jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Korban Tanah Bergerak di Sumedang Dapat Bantuan Rp 1,6 M


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler