Kementan Agresif Cetak Sawah Baru, Kemandirian Pangan Cepat Terealisasi

Senin, 04 Februari 2019 – 21:58 WIB
Pemanfaatan lahan rawa di Kalimantan Selatan. Foto: Humas Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Mantan Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Siswono Yudo Husodo mengapresiasi kinerja pemerintah yang terus mencetak sawah baru melalui optimalisasi lahan rawa.

Menurut Siswono, program pertambahan cetak areal sawah baru akan mempercepat terealisasinya kemandirian dan kedaulatan pangan nasional.

BACA JUGA: Kementan dan BNI Lanjutkan GMMT Okmar di Pinrang

"Saya mendukung usaha pemerintah untuk terus mencetak sawah baru dengan berbagai cara, terobosan inovasi, dan pemanfaatan," ucap Siswono, Senin (4/2).

Menurut Siswono, usaha menuju pertambahan cetak sawah baru sebaiknya juga dilakukan dengan menggandeng pemerintah daerah.

BACA JUGA: Kementan Paling Mengerti Luas Lahan Pertanian

Contohnya, terobosan pemanfaatan lahan rawa tersebut sehingga pemerintah di daerah juga mempunyai kiat lain guna menyejahterakan masyarakatnya tanpa menunggu "bola" dari pusat.

"Kan, bisa didorong dengan alokasi pembiayaan dari APBD. Jadi, enggak mengandalkan pusat saja. Kalau tidak begitu, nanti kita bisa terus impor pangan," ujar Siswono.

BACA JUGA: Peran P3A dalam Penyediaan Air Irigasi Pertanian Terus Ditingkatkan

Siswono menuturkan, hal yang tidak kalah penting perlu setelah mencetak sawah baru ialah soal jenis komoditas pangan yang akan ditanam.

Menurut Siswono, keseimbangan antara bertambahnya pemanfaatan lahan untuk sawah baru dan komoditas ditanam akan menghasilkan produksi pertanian yang meningkat serta tak lagi mengandalkan impor.

Sebagaimana diketahui, sejak 2014 hingga 2018, pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) telah menambah cetak sawah baru mencapai 215.811 hektare.

Kementan juga mencoba mengoptimalkan lahan rawa menjadi sawah baru sejak tahun 2016. Upaya tersebut dari data yang terhimpun jumlahnya terus bertambah.

Tahun 2016, lahan rawa yang dimanfaatkan sebagai sawah baru berjumlah 3.999 hektare. Pada 2017 menjadi 3.529 hektare dan 2018 seluas 16.400 haktare.

Kementan menyebutkan, potensi produksi pertanian dari lahan rawa mampu hingga 7,4 ton per hektare.

Beberapa daerah antara lain Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Tengah, juga telah diproyeksi sebagai wilayah penambahan cetak sawah baru dengan areal lahan rawa.(jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bantuan Alsintan Harus Dikelola Secara Profesional


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler