jpnn.com, BANDA ACEH - PENAS XV Nelayan dan Petani Tahun 2017 resmi ditutup oleh Gubernur Aceh Zaini Abdullah di Stadion Harapan Bangsa, Lhoong Raya, Banda Aceh, Kamis (11/5).
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang diwakili Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian Hari Priyono mengapresiasi petani yang memiliki peran sentral dalam capaian Swasembada beras Indonesia dua tahun terakhir ini.
BACA JUGA: Alhamdulilah, Penas XV Aceh Sukses Wujudkan Pertukaran Teknologi
"Keberhasilan yang telah dicapai ini merupakan prestasi bersama dan tidak terlepas dari peran para petani yang telah bekerja keras untuk menghadapi berbagai tantangan. Kita perlu sangat bersyukur karena dalam dua tahun ini kita mempunyai cadangan pangan terutama stok beras yang cukup sehingga tidak perlu mengimpor beras lagi," puji Hari Priyono.
Lebih lanjut, Kementan mengharapkan PENAS XV di Aceh ini untuk dijadikan momentum dalam melanjutkan program terobosan yang telah dicanangkan demi meningkatkan kinerja yang lebih baik lagi sehingga sasaran Indonesia sebagai Lumbung Pangan Dunia pada tahun 2045 akan terwujud.
BACA JUGA: Transaksi di Penas XV Petani dan Nelayan Mencapai Rp 16 Miliar
Hari Priyono menyebutkan Kementerian Pertanian telah meluncurkan berbagai kebijakan/regulasi dan program terobosan. Di antaranya penyediaan alsintan, perbaikan infrastruktur irigasi, pembuatan embung/dam parit, pengendalian impor padi, jagung, kedelai, cabai, bawang, dan daging, serta percepatan pembangunan pertanian di perbatasan.
"Hasil dari kebijakan dan program terobosan ini menunjukkan secara signifikan bahwa berbagai produksi pangan strategis meningkat tinggi, tata niaga pangan semakin efisien, impor pangan menurun dan meningkatnya kepuasan dan kesejahteraan petani," ucap Hari Priyono.
BACA JUGA: Penas XV Aceh Sukses Wujudkan Pertukaran Teknologi
Kementan menilai PENAS mempunyai peran yang sangat strategis sebagai wahana bagi para petani, nelayan dan petani hutan untuk saling bertukar pengalaman dan mendapatkan informasi terbaru tentang inovasi teknologi.
PENAS juga diharapkan menjadi ajang promosi hasil pembangunan pertanian di Indonesia sehingga dapat memotivasi dan meningkatkan kegairahan para petani-nelayan dan masyarakat pelaku usaha dalam membangun agribisnis yang berdaya saing dan berkelanjutan.
Untuk meningkatkan wawasan petani Indonesia dengan petani manca negara dilakukan temu petani-ASEAN dan petani Jepang, Kementan mengharapkan PENAS berikutnya dapat mendatangkan lebih banyak petani dari negara lain.
"Dengan banyak petani negara lain yang hadir, kita bisa mengukur kemampuan petani Indonesia apalagi sekarang kita berada di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) dan berbagai persaingan global," ucap Hari Priyono.
Sementara itu, Gubernur Aceh Zaini Abdullah juga memandang PENAS sebagai wahana bagi petani dan nelayan untuk meningkatkan akses informasi sehingga bisa meningkatkan pengetahuan dan pengalaman mereka.
"PENAS harus dijadikan bagian dari proses transformasi pengetahuan serta pengalaman petani dan nelayan dalam meningkatkan produktivitas usaha tani Indonesia," harap Zaini saat secara resmi menutup PENAS XV 2017.
Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir selaku Ketua Panitia Penyelenggara PENAS XV 2017 menyampaikan ucapan terimakasih kepada pemerintah pusat maupun daerah yang telah mendukung kesuksesan penyelenggaraan PENAS kali ini.
Berbagai macam kegiatan yang telah dilakukan meliputi pameran, gelar teknologi, diskusi, serta temu profesi organisasi dan asosiasi bidang pertanian dan nelayan.
Dalam PENAS ini pula, tercatat terjadi transaksi dalam kegiatan pasar lelang dan temu usaha agribisnis dari berbagai komoditas seperti jambu biji, bawang merah, cabai, jagung, dan kopi mencapai nilai Rp 16.111.000.000,-
Winarno mengharapkan PENAS ini dapat membuka wawasan petani untuk lebih cerdas memilih komoditas yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan menjaga kualitas agar mampu bersaing di pasaran.
"Jadilah pelopor pembaruan dalam pembangunan pertanian di wilayah sendiri, sehingga petani sekitarnya meniru apa yang kita lakukan," kata Winarno.
Selama enam hari penyelenggaraan, PENAS telah berhasil mendatangkan lebih dari 35 ribu peserta dan tamu PENAS dari luar Aceh. Pemprov Aceh juga menetapkan Lokasi Arena Gelar Teknologi Pertanian dan Perikanan sebagai arena Agro Wisata Aceh. (adv/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banyak Masalah Teknis, Petani Kakao Aceh Minta Solusi Pemerintah
Redaktur : Tim Redaksi