Kementan Bangun Ketahaan Pangan Lewat Pemberdayaan Lahan Kering

Rabu, 05 Juni 2024 – 20:16 WIB
Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan terobosan pengembangan kampung hortikultura di kawasan lahan kering. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Hortikultura bekerja sama dengan Asian Development Bank (ADB) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD) melakukan terobosan pengembangan kampung hortikultura di kawasan lahan kering melalui proyek Horticulture Development in Dryland Areas Project (HDDAP).

Adapun proyek ini mencakup 10 ribu hektare di tujuh provinsi dan 13 kabupaten/kota yang berlangsung dari 2024 hingga 2028 meliputi aspek hulu ke hilir.

BACA JUGA: Kementan Memaksimalkan Alsintan untuk Meningkatkan Produktivitas Pertanian

Project Manager HDDAP sekaligus Direktur Perlindungan Hortikultura, Jekvy Hendra mengatakan Buleleng mendapat kesempatan sebagai salah satu penerima kegiatan HDDAP.

Komoditas hortikultura yang akan dikembangkan meliputi bawang merah, sayuran daun, durian, dan manggis.

BACA JUGA: Kementan Mempercepat Upsus di Kalsel untuk Antisipasi Darurat Pangan

"Sebaran lokasi HDDAP mencakup enam kecamatan terdiri dari Kecamatan Banjar, Kecamatan Gerogak, Kecamatan Kubutambahan, Kecamatan Seririt, Kecamatan Busungbiu dan Kecamatan Sukasada,” ujar Jekvy Hendra.

Jekvy memerinci, Kecamatan Banjar akan mengembangkan komoditas bawang merah, durian, dan sayuran daun.

BACA JUGA: Pejabat Kementan Ini Mengaku Pernah Diingatkan SYL untuk Jauhi KKN

Kecamatan Gerogak khusus untuk bawang merah, Kecamatan Kubutambahan akan mengembangkan bawang merah, durian, sayuran daun.
Sementara itu, Kecamatan Seririt mengembangkan bawang merah dan durian. Untuk Kecamatan Busungbiu mengembangkan manggis dan terakhir Kecamatan Sukasada akan mengembankan sayuran daun.

Dalam mempersiapkan kegiatan HDDAP, lanjut Jekvy, Direktorat Jenderal Hortikultura menugaskan tim untuk melakukan sosialisasi, konsolidasi, verifikasi CPCL.

Termasuk di dalamnya pemetaan lahan calon lokasi HDDAP untuk memastikan kesesuaian lahan dengan Survey Investigasi Dasar (SID).
Tim ini didampingi oleh Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), dan calon petani penerima HDDAP.

“Saya berhatap melalui proyek HDDAP ini, permasalahan kekeringan di lokasi HDDAP Buleleng dapat teratasi sehingga petani mampu meningkatkan produktivitas, nilai tambah, dan daya saing produk hortikultura,” terangnya.

Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto dalam keterangan tertulis menyampaikan bahwa pengembangan hortikultura di lokasi HDDAP akan menjadi ujung tombak dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan petani HDDAP.

Ke depannya bukan hanya mendukung program ketahanan tetapi juga menjadi motor penggerak perekonomian daerah yang tangguh.

“Upaya ini harus dilakukan secara terintegrasi dan berkelanjutan dengan mempertimbangkan aspek sosial, budaya, ekonomi, dan lingkungan. Saya meyakini jika pengembangan hortikultura di lahan kering dilengkapi dengan sarana pengairan yang memadai maka pendapatan dan kesejahteraan petani akan meningkat. Bukan hanya mendukung program ketahanan tetapi juga menjadi motor penggerak perekonomian daerah yang tangguh,” pungkasnya. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Boyamin MAKI Tak Pernah Sebut Ahmad Ali Terlibat Korupsi di Kementan


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler