jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) terus berupaya meningkatkan produktivitas pertanian.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan kapasitas SDM pertanian yang terdiri dari penyuluh pertanian dan petani.
BACA JUGA: Penguatan IPDMIP, BPPSDMP Minta Siapkan Exit Strategy
BPPSDM membidik produktivitas menjadi indeks kinerja penyuluh di wilayah binaannya masing-masing.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) menerangkan penyuluh merupakan ujung tombang bagi sektor pertanian.
BACA JUGA: BPPSDMP Gelar Pelatihan Sejuta Petani dan Penyuluh Secara Masif
Oleh karena itu, penyuluh harus terus menerus ditingkatkan kapasitas dirinya agar semakin beradaptasi dengan perkembangan inovasi teknologi yang semakin berkembang pesat.
"SDM pertanian itu salah satu kata kunci bagi peningkatan produktivitas pertanian dalam negeri. Dalam konteks pertanian, penyuluh merupakan ujung tombak bagi peningkatan produktivitas pertanian kita," kata Mentan SYL.
BACA JUGA: BPPSDMP Ajak Dosen Polbangtan Makin Profesional dan Proporsional
Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi menuturkan salah satu faktor penting dalam peningkatan produktivitas adalah inovasi teknologi.
Ada banyak inovasi teknologi dari hulu hingga hilir yang dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
Tak hanya itu, inovasi teknologi jika dimanfaatkan dengan baik mampu meningkatkan nilai tambah bagi petani.
"Jadi, penyuluh sekarang jangan hanya bergerak di on farm saja, tetapi juga di olahan. Itu juga sangat penting untuk meningkatkan produktivitas dan nilai tambah bagi petani," tutur Dedi saat bertemu penyuluh dan petani di Balai Pusat Pertanian (BPP) Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Selasa(31/8).
Dedi menegaskan jika indeks kinerja penyuluh adalah peningkatan produktivitas di wilayah kerjanya masing-masing.
"Tugas utama penyuluh adalah menggenjot peningkatan produktivitas pertanian. Inovasi teknologi itu terapkan bersama-sama petani di lapangan," imbau Dedi.
Saat ini, mulai hulu hingga hilir sudah ada banyak inovasi teknologi yang bisa diimplementasikan dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian.
"Inovasi teknologi sekarang sudah banyak. Hal itu bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas. Jadi, kunci sukses pembangunan pertanian adalah peningkatan produktivitas," tutur Dedi.
Jika saat ini produktivitas pertanian di Kecamatan Cijulang 5,6 ton per hektar per tahun, Dedi meminta agar tahun depan produktivitas pertanian ditingkatkan menjadi 6,6 ton per hektar per tahun.
"Teknologi sudah merambah dari hulu hingga hilir. Dengan inovasi teknologi produktivitas mampu meningkat sekitar 20-60 persen," kata dia,
Dedi pun mengatakan dengan penggunaan alat mesin pertanian (alsijtan) akan meningkatkan produksi sekaligus mampu mengurangi losses 20 persen.
"Kehilangannya hanya tinggal lima persen. Jadi, produktivitas padi bisa ditingkatkan 15 persen dengan alsintan," tutur dia.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran Sutriaman berharap arahan Dedi Nursyamsi mampu menjadi pemantik bagi penyuluh dan petani dalam meningkatkan produktivitas pertanian di wilayahnya.
"Kami bersyukur di Kecamatan Cijulang ini produktivitas sudah bisa dinaikkan. Kami harapkan ke depan dapat terus meningkat, sehingga target swasembada pangan capat tercapai," kata Sutriaman.
Sebagaimana diketahui, Kepala BPPSDMP Kementan Dedi Nursyamsi melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Pangandaran untuk meningkatkan kapasitas SDM pertanian.
Sebelum mengunjungi BPP Cijulang, Dedi beserta rombongan berkesempatan meninjau lahan lokasi pembangunan BPP Parigi di depan Taman Makam Pahlawan Kabupaten Pangandaran. (jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robia