jpnn.com - BANJAR - Kementerian Pertanian menggencarkan program Perluasan Areal Tanam (PAT) yang merupakan bagian dari upaya pemerintah menjaga ketahanan pangan nasional.
Dalam berbagai kesempatan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya sinergi dalam menghadapi ancaman krisis pangan dunia.
BACA JUGA: Tak Kenal Waktu Libur, Kepala BPPSDMP Temukan Solusi Perluasan Areal Tanam di Barito Kuala
Mentan Amran juga menaruh harapan besar terhadap pemerintah daerah di seluruh Indonesia, agar memastikan program pompanisasi berjalan dengan baik.
Menurutnya, pompanisasi menjadi solusi cepat untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) dan jumlah produksi padi di tengah ancaman El Nino.
BACA JUGA: Kementan dan TNI Bersinergi Genjot Perluasan Areal Tanam Padi di Jambi
Menindaklanjuti arahan Mentan dan untuk memantau secara langsung perkembangan program pompanisasi, Tenaga Ahli Menteri Pertanian Fadlan Ahmad melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Jumat (16/8).
Fadlan mengatakan Kabupaten Banjar dikenal sebagai salah satu sentra padi di Provinsi Kalsel. Namun, tantangan irigasi sering kali menghambat optimalisasi produksi padi di wilayah ini, terutama selama musim kemarau.
BACA JUGA: Kementan Penuhi Kebutuhan Air Program PAT di Riau Lewat Bantuan Pompanisasi
"Melalui program pompanisasi diharapkan lahan-lahan pertanian yang sebelumnya hanya bisa ditanami sekali dalam setahun dapat ditingkatkan menjadi dua hingga tiga kali tanam, sehingga akhirnya dapat meningkatkan produksi padi," ujar Fadlan.
Dia menambahkan program pompanisasi yang dirancang oleh Kementan ini untuk memastikan ketersediaan air irigasi dimusim kemarau. Selain itu, kegiatan ini adalah salah satu inisiatif utama Kementan untuk mendukung Perluasan Areal Tanam (PAT) di daerah yang memiliki tantangan irigasi.
"Dengan bantuan pompa air, kami berharap petani di Kabupaten Banjar dapat memanfaatkan lahan mereka secara lebih optimal, bahkan di musim kemarau," kata Fadlan.
"Target kami adalah peningkatan Indeks Pertanaman (IP) padi, yang sebelumnya mungkin hanya satu kali tanam per tahun, kini bisa meningkat menjadi dua hingga tiga kali tanam. Ini sangat penting untuk meningkatkan produksi pangan nasional," imbuhnya.
Selain meninjau instalasi pompa, Fadlan juga mengadakan sesi dialog dengan para penyuluh dan petani di daerah tersebut.
Dalam dialog ini, petani menyampaikan berbagai tantangan yang mereka hadapi, mulai dari masalah pengairan, pengolahan lahan, penyemprotan pestisida, mekanisasi pertanian dan berbagai masalah teknis lainnya serta juga menyampaikan harapan mereka.
Fadlan menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya tentang menyediakan sarana prasarana, tetapi juga tentang memastikan bahwa petani mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan untuk keberhasilan usaha taninya dan peningkatan PAT.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluhtan), Bustanul Arifin Caya menekankan pentingnya keberlanjutan dalam pelaksanaan kegiatan ini.
Menurutnya, selain dari dukungan teknis dan bantuan sarana prasarana, diperlukan komitmen yang kuat dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat setempat, untuk menjaga dan memanfaatkan sarana prasarana yang diberikan.
Bustanul menyebutkan bahwa keberhasilan kegiatan ini tidak hanya diukur dari berapa banyak pompa yang terpasang, tetapi lebih pada seberapa besar dampaknya dalam meningkatkan PAT.
“Kegiatan ini adalah investasi jangka panjang untuk kesejahteraan petani dan ketahanan pangan nasional. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa pompa-pompa ini dikelola dengan baik, agar manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh petani di wilayahnya,” kata Bustanul.
Sementara, Plt. Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Imam Subarkah juga menegaskan bahwa pemerintah daerah akan terus memantau perkembangan kegiatan ini melalui berbagai monitoring dan kunjungan lapangan secara berkala.
"Bakal dilakukan pemindahan alokasi beberapa kegiatan irigasi perpompaan agar dapat dimanfaatkan oleh kelompok tani dan mendukung peningkatan PAT di Kabupaten Banjar," tuturnya.
Terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian, Idha Widhi Arsanti menegaskan bahwa komitmen pemerintah daerah dalam mendukung program pompanisasi menjadi salah satu pilar penting dalam keberhasilan produksi pangan nasional melalui PAT. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan