jpnn.com, BANDUNG BARAT - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian (Kementan) memfasilitasi penyerapan hasil produksi lemon petani oleh pengusaha untuk diedarkan ke Bali dan Jabodetabek.
Langkah itu dilakukan sebagai bentuk kepedulian Kementan di bawa kepemimpinan Syahrul Yasin Limpo (SYL). Terlebih lagi produktivitas lemon cukup tinggi.
BACA JUGA: Rumah Ekonomi Rakyat Apresiasi Langkah Kementan Menggerakkan Sektor Riil
"Kami mendengar keluhan yang terjadi di tingkat petani bahwa stok kian menumpuk di gudang dan butuh segera dilakukan penyerapan. Hortikultura adalah komoditas yang perishable (cepat busuk) sehingga butuh segera dikonsumsi,” kata Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto dalam keterangan tertulis, Rabu (14/4).
Menurut Prihasto, untuk jangka pendek jajarannya telah memfasilitasi pembelian lemon petani. Pada Selasa (13/4) diserap sebanyak 1 ton yang dikirim ke Bali, sebanyak 500 kg diedarkan di Jabodetabek.
BACA JUGA: Bima Arya Mengaku Kenal Habib Rizieq, Lalu Diambil Sumpahnya
Kemudian ada 1 ton lainnya permintaan tambahan dari PT Mulya Raya. "Diharapkan ini menjadi solusi," ucapnya.
Ketua CV Berkah Tani Haji Syahid menceritakan penumpukan stok lemon di gudang mulai terjadi November 2020 lalu. Dia bersyukur meski di tengah jatuhnya penjualan, pemerintah memfasilitasi pembelian oleh pengusaha.
BACA JUGA: TS Ditangkap Tim Gabungan di Pancoran Mas Depok, Lihat Penampilannya
Haji Syahid mengatakan dirinya dihubungi langsung oleh dirjen hortikultura yang mengabari ada pembelian dari PT Anugerah Alam Subur sebanyak 1,5 ton untuk dibawa ke Bali dan Jakarta, dan PT Laris Manis Utama (PT LMU) 500 kg.
"Semua diambil alhamdulillah Rp 15 ribu per kilogram dengan standar grade A," kata Haji Syahid, petani dari Desa Tugu Mukti, Kecamatan Cisarua, Bandung Barat.
Dia menyebut untuk pemesanan berikutnya 12 ton lemon yang siap dalam 7 sampai 10 hari ke depan sesuai proses panen.
Syahid menyampaikan terima kasih atas fasilitas yang diberikan pemerintah melalui Kementan dan berharap penjualan ke depan bisa kembali stabil.
CV Berkah Tani yang diketuai Haji Syahid sudah menggeluti tanaman lemon sejak 2015, dan memiliki 60 mitra tani dari wilayah Garut, Ciwidey, Pangalengan, Sukabumi, Bandung, Lembang dan Subang. Kualitas lemon yang dihasilkan diklaim berstandar supermarket.
“Saya bersama petani mengembangkan lemon dengan luasan kurang lebih 40 hektare dengan produktivitas bisa lebih dari 20 ton per bulan. Sekarang ini jika ada permintaan ke pasar, saya dapat menyanggupi satu ton per harinya," ucap Haji Syahid.
Petani 61 tahun itu berharap pemerintah bisa memfasilitasi apabila ada industri yang masuk ke petani, tidak hanya untuk permintaan buah segar guna menghindari penumpukan.
"Harapan saya yang penting diserap. Mengenai harga, kami bisa menyesuaikan tergantung permintaan grading. Kami pun bisa menerima orderan untuk harga Rp 10 ribu per kilogram dengan kualitas yang baik," ujarnya.
Direktur Buah dan Florikultura Liferdi Lukman berharap para petani dapat tergabung dengan Indonesia Map of Fruits Center (I-Mofc) yaitu aplikasi sentra buah berbasis android agar membuka pasar secara lebih luas.
“Penjualan online akan membantu petani melebarkan sayap dan membuka kontak langsung dengan pelaku usaha," ucap Lukman. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam