jpnn.com, PALANGKARAYA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan, saat ini pemerintah fokus pada peningkatan produktivitas tanaman pangan. Selain itu, pihaknya juga mulai menggenjot sektor perkebunan yang menjadi andalan ekspor Indonesia. Langkah terobosan bertajuk BUN500 atau distribusi benih unggul perkebunan 500 juta batang 2019-2024 pun telah diluncurkan.
"Setelah berhasil meningkatkan kinerja komoditas pangan: seperti beras yang kini melimpah, juga jagung, telur, dan ayam olahan yang bahkan sudah eskpor, lalu cabai dan bawang merah yang relatif stabil, kini kita fokus ke perkebunan. Sektor ini menyumbang 90 persen ekspor pertanian Indonesia," papar Amran saat peluncuran BUN500 di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Kamis (18/7) kemarin.
BACA JUGA: Cara Jitu Petani Magetan Atasi Kekeringan
Data Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan pada 2014-2018, PDB perkebunan mencapai Rp 1.801,4 triliun, sementara nilai ekspor perkebunan mencapai Rp1.874,5 triliun, dan akumulasi tambahan nilai ekspor Rp 333,1 triliun. Sektor ini juga menyerap 23,9 juta orang tenaga kerja, dengan komoditas dengan kontribusi besar antara lain sawit, karet, kakao dan kopi.
BACA JUGA: Kementan Dorong Ekspor Biji Pinang Asal Kalbar dalam Bentuk Olahan
BACA JUGA: Kementan Dorong Ekspor Biji Pinang Asal Kalbar dalam Bentuk Olahan
Amran mengaku telah merancang program strategis tersebut sejak tiga tahun lalu dengan meyiapkan benih unggul untuk dibagikan gratis kepada masyarakat. Menurutnya, sebagai tanaman jangka panjang penyediaan benih bermutu dan bersertifikat adalah keharusan untuk mendongkrak produksi hingga 3 kali lipat.
Amran mencontohkan komoditas kakao Indonesia saat ini menyumbang pasokan dunia nomor tiga setelah Pantai Gading dan Ghana. Dia menargetkan di 2024, kakao Indonesia menjadi yang pertama di dunia.
BACA JUGA: Kartu Tani Bikin Distribusi Pupuk Subsidi Lebih Efisien
BACA JUGA: Kartu Tani Bikin Distribusi Pupuk Subsidi Lebih Efisien
Menteri asal Bone ini menolak program yang diluncurkannya di Kalteng sebagai pilot project, karena skala yang dijadikan target BUN500 adalah nasional dengan target 100 juta batang benih unggul per tahun.
"Kami minta setiap kabupaten menentukan hanya satu komoditas perkebunan sesuai keunggulan komparatif. Sehingga, bisa mencukupi skala ekonomi untuk kebutuhan industri pengolahannya di kabupaten tersebut," tegas Amran.
Untuk menjamin keberhasilan program, Amran akan memprioritaskan keseriusan dan komitmen pemerintah daerah dalam menyediakan lahan, dan memberdayakan petani. Ia juga memperhitungkan juga efektifitas distribusi dengan mendekatkan kebun pembenihan (nursery) dengan wilayah tanam.
"Kesalahan kita selama ini adalah melakukan distribusi secara benih terpusat sehingga ongkosnya mahal. Sekarang kita bangun nursery di berbagai wilayah agar biaya angkutnya bisa dihemat," ungkap Amran.
Khusus terkait Kalimantan, Amran optimistis program itu mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat karena lahan yang masih sangat luas, selain juga menjaga lingkungan hidup.
"Dengan adanya lahan perkebunan, penghasilan masyarakat bisa ditingkatkan, dan bisa menekan kebakaran lahan karena masyarakat akan lebih perduli dengan kebun yang mereka tanami," tandas Amran. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Realisasi KUR Sektor Peternakan 2019 Mencapai Rp 3,42 Triliun
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan