jpnn.com, BANYUASIN - Kementerian Pertanian tengah mengembangkan program teaching factory sebagai salah satu upaya meningkatkan SDM pertanian.
Berbagai terobosan terus dilakukan untuk mengembangkan program tersebut, seperti mendorong dan menindaklanjuti kerja sama yang telah terjalin dengan berbagai pihak, salah satunya dengan PT Hindoli Cargill Company.
BACA JUGA: Kementan Dorong Pemasaran Produk Hortikultura Melalui Pasar Lelang
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan dibutuhkan metode pembelajaran pendidikan vokasi melalui pendekatan teaching factory (Tefa), yaitu menerapkan sistem pembelajaran yang dikembangkan semirip mungkin dengan dunia kerja dan dunia industri.
“Hal ini sudah menjadi keharusan mengingat tuntutan kemajuan pertanian yang maju mandiri dan modern perlu didukung oleh SDM yang mampu mengelola usaha pertanian berbasis teknologi,” tegas Mentan SYL melalui keterangan yang diterima Rabu (10/11).
BACA JUGA: Kementan Tegaskan Proses Sertifikasi Benih Tanaman Tidak Dipungut Biaya
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menambahkan berbagai kerja sama yang dilakukan harus mampu menghasilkan output yang sangat luar biasa di sektor pertanian, khususnya peningkatan kualitas SDM pertanian.
“Kementan melalui BPPSDMP akan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas pendidikan vokasi pertanian. Kami akan ‘menikahkan’ dunia usaha atau dunia industri dengan pendidikan vokasi di lingkup Kementan," ungkap Dedi Nursyamsi.
BACA JUGA: Kementan: SiMevi Hadir untuk Wujudkan Digitalisasi Satu Data Hortikultura
Melalui SMKPP Negeri yang merupakan salah satu UPT pendidikan Kementan yang berada di Sembawa, Banyuasin, Sumatera Selatan menggandeng PT Hindoli Cargill Company yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit.
Penandatanganan MoU antara SMKPP Negeri Sembawa dengan PT Hindoli Cargill Company dilakukan di ruang rapat SMKPPN Sembawa.
Kepala SMKPPN Sembawa Mattobi’i mengapresiasi pihak PT Hindoli Cargill Company yang bersedia bekerja sama dengan SMK PP Negeri Sembawa.
Dia menyampaikan sekolah tersebut memiliki tugas untuk menyelaraskan kurikulum dengan dunia kerja dan industri atau biasa yang disebut link and match.
“Kami memerlukan dukungan dari PT Hindoli Cargill Company dalam pengelolaan kebun kelapa sawit, sehingga kebun kami menjadi seperti miniatur industri, serta standar operasional prosedur (SOP) yang dipakai di pasar," ujar Mattobi'i.
Mattobi'i menyampaikan kegiatan tersebut akan dilanjutkan dengan perjanjian kerja sama dengan ruang lingkup penyelarasan kurikulum, guru tamu, magang guru, tempat praktik siswa, pemanfaatan sarana prasarana, penyerapan lulusan.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Hindoli Cargill Company Anton Asmara menyampaikan pertanian harus tetap eksis dalam situasi apapun.
"Menyambung dari apa yang disampaikan Kepala SMKPPN Sembawa, semua lingkup kerja sama adalah hal-hal yang sangat bisa dilakukan. Jika ada yang bisa kami berikan untuk sekolah bagaimana mengelola perkebunan, kesempatan itu terbuka," kata Anton Asmara. (mrk/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi