Kementan Meluncurkan Aplikasi Pelaporan KUR Pertanian, Ini Manfaatnya

Rabu, 23 Maret 2022 – 21:32 WIB
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian meluncurkan aplikasi pelaporan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian saat Training Of Trainer (TOT) Sistem Pengelolaan Taxi Alsintan, Rabu (23/3).

Peluncuran aplikasi itu untuk menggenjot penyerapan KUR sebagai satu alternatif pembiayaan yang tepat.

BACA JUGA: Kementan Pastikan Stok Pangan Melimpah Jelang Ramadan, DPR Apresiasi Mentan SYL

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan aplikasi tersebut dibuat hasil kerja sama BPPSDMP dengan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian.

Aplikasi itu, kata Dedi terintegrasi dengan database Simluhtan.

BACA JUGA: Percepat Regenerasi Petani, Kementan Kembali Membuka PMB Polbangtan dan PEPI

"Aplikasi ini untuk diisi oleh Penyuluh, Petani, Petani milenial/DPM-DPA, serta P4S yang mengakses dana KUR," ungkap Dedi dalam siaran persnya, Rabu (23/3).

Dedi menjelaskan aplikasi itu bertujuan untuk mendata Penyuluh, Petani, Petani Millenial, dan P4S yang mengakses KUR.

BACA JUGA: Luhut Binsar Minta Kementerian PUPR Bantu Kementan Garap Lahan Food Estate

"Aplikasi ini juga bermanfaat mentracing alumni pelatihan dan dampak pelatihan yang melibatkan Akses KUR untuk peningkatan usahataninya," katanya.

Melalui program TOT ini pula diharapkan produktivitas, efisiensi, hingga kualitas akan meningkat signifikan.

Dedi menegaskan krisis pangan dunia sebagai imbas dari pandemi Covid-19 dan perubahan iklim global.

"Inovasi harus terus dilakukan disertai dengan penerapan teknologi yang maju," kata Dedi.

Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan serapan KUR Pertanian sangat membanggakan.

"Serapan KUR Pertanian tahun 2020 mencapai 1,9 juta debitur dan realisasi kredit Rp 55,30 T (110,62%) dari target 50 T," ungkap Mentan SYL.

Dia menambahkan pada 2021 lalu mencapai 2,6 juta debitur dan realisasi kredit Rp 85,61 T (122,31%) dari target Rp 70 triliun.

Sementara itu, target KUR Pertanian 2022 sebesar Rp 90 triliun.

Mentan SYL menjelaskan masyarakat dapat menggunakan Alsintan sebagai upaya modernisasi pertanian dengan memanfaatkan fasilitasi bantuan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Pertanian.

"Perubahan konsep berpikir pertanian Indonesia harus terus digulirkan agar mencapai pertanian maju, mandiri, dan modern," tuturnya.

Selain produktivitas, efisiensi, dan kualitas harus naik, kata dia, kinerja pertanian yang sudah bagus harus dipertahankan, di antaranya melalui program TAXI Alsintan ini.

Mantan Gubernur Sulawesi Selatan itu meminta Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) memanfaatkan berbagai kegiatan transfer of knowledge ataupun pemberdayaan.

"Manfaatkan kesempatan ini, karena KUR Pertanian sebagai salah satu alternatif pembiayaan yang tepat," pungkas Mentan SYL. (jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Beri Bantuan Alsintan di Kalbar, Petani Sambas Langsung Naik Kelas


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler