Kementan Memanfaatkan SIAP Tanam 1.0 Demi Meningkatkan Produktivitas Pertanian

Rabu, 29 Mei 2024 – 12:52 WIB
Ngobrol Asyik (Ngobras) Volume 16. Foto: tangkapan layar - kementan

jpnn.com - Tingkatkan Produktivitas, Kementan Manfaatkan ‘SIAP TANAM 1.0’

JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memastikan tambahan anggaran untuk peningkatan produksi pangan dan antisipasi krisis pangan akibat El Nino sudah disetujui.

BACA JUGA: Adaptasi Perubahan Iklim, Kementan Siap Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Tambahan anggaran tersebut untuk mendukung Upaya Khusus (Upsus) percepatan tanam dan peningkatan produksi padi dan jagung.

"Dengan adanya anggaran tambahan, baik untuk peningkatan produksi pangan maupun penambahan kuota pupuk bersubsidi, diharapkan dapat menjadi langkah strategis pemerintah Indonesia dalam mengantisipasi dampak fenomena alam El Nino dan perubahan iklim yang melanda hampir seluruh dunia, ujar Mentan.

BACA JUGA: Penyuluh adalah Pahlawan dan Kunci Sukses Pertanian Berkelanjutan

Pada acara Ngobrol Asyik (Ngobras) Volume 16 yang bertemakan Pemanfaatan Sistem Informasi Adaptif Untuk Perencanaan Tanam (SIAP Tanam) 1.0 di AOR Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Selasa (28/5), Kepala Badan PPSDMP, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) mencoba untuk merangkum kearifan lokal yang dikombinasikan untuk inovasi terbaru, yaitu data berupa peta hidrologi lalu ada juga perkembangan IT.

Pertumbuhan tanaman dikombinasikan dengan berbagai informasi teknologi pemupukan dan pengendalian organisme.

BACA JUGA: Tingkatkan Teknologi Pertanian, Kementan Jalin Kerja Sama dengan Iran

"Tripoderma adalah sahabat untuk melawan mikroba patogen dan sistem informasi yang akan dikembangkan saat ini adalah SIAP Tanam 1.0 wajib lebih bagus dari yang sebelumnya," ujar Dedi.

Sistem Informasi Adaptif untuk Perencanaan Tanam atau SIAP Tanam versi 1.0 memberikan berbagai data yang dibutuhkan petani untuk mempersiapkan tanam beberapa komoditas pertanian, yaitu padi, jagung, dan kedelai.

Narasumber Ngobras, Kepala Balai Pengujian Standar Instrumen Agroklimat dan Hidrologi Pertanian, Rima Purnamayani mengatakan bahwa target keluaran ini adalah sistem informasi dengan tampilan antarmuka yang sangat mudah dimengerti oleh pengguna dan back-end yang mudah dikelola oleh pengelola sistem informasi.

Untuk akses, sistem informasi ini dapat diakses secara daring atau online dan luring atau offline melalui website siaptanam.id.

Rima menjelaskan, Kalender Tanam adalah informasi utama berisi rangkuman rekomendasi awal, pola dan luas tanam serta dilengkapi potensi sumber daya lahan, iklim, dan air.

Selain ada juga neraca air, berisi neraca air sawah atau irigasi/tadah hujan/rawa. Semuanya termasuk ketersediaan air, kebutuhan air dan defisit air atau kebutuhan irigasi tambahan.

“Sedangkan untuk produksi dan sarprodi, berisi proyeksi luas tanam dan produksi, serta proyeksi kebutuhan benih dan pupuk selama satu tahun atau tiga musim tanam. Selanjutnya, optimasi produksi berisikan tentang rekomendasi varietas tanaman pangan yang sesuai dengan status kerentanan DPI wilayah dan juga berisikan rekomendasi irigasi supplementer jika wilayah defisit air, alamat penting, berisi kontak dan alamat BPSIP dan kios pupuk terdekat," ujar Rima. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler