jpnn.com - TANAH LAUT - Kementerian Pertanian menggencarkan program Perluasan Areal Tanam (PAT) untuk meningkatkan indeks pertanaman dan produktivitas pertanian.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan bahwa program PAT bertujuan untuk peningkatan produksi di tengah ancaman krisis pangan dan harus diantisipasi dengan cepat.
BACA JUGA: Kementan Dorong Petani di Banjar Menyukseskan Perluasan Areal Tanam
"Seluruh insan pertanian harus bergerak dengan cepat, agar krisis pangan dapat dicegah secepat mungkin," ujar Mentan Amran.
Mentan juga berterima kasih kepada para petani dan penyuluh seluruh Indonesia yang terus berjuang memenuhi kebutuhan dalam negeri hingga melewati masa sulit krisis multidimensi.
BACA JUGA: Tak Kenal Waktu Libur, Kepala BPPSDMP Temukan Solusi Perluasan Areal Tanam di Barito Kuala
"Terima kasih kepada Saudaraku petani dan penyuluh Indonesia. Mari galakkan tanam agar swasembada segera tercapai," ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menegaskan bahwa dalam mencapai swasembada, program PAT dapat menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan pangan ke depan agar makin meningkat.
BACA JUGA: Mardiono Dorong Peningkatan Produktivitas Angkatan Kerja Untuk Hadapi Bonus Demografi
"Saat ini produksi pangan berkurang, maka untuk memenuhi kebutuhan pangan yang tersedia sehingga program PAT harus difokuskan. Mari para penyuluh, petani, dan insan pertanian lainnya, bekerja sama menyukseskan program ini,” ujar Santi.
Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluhtan), Bustanul Arifin Caya sebagai penanggung jawab PAT Kalimantan Selatan sekaligus penangung jawab Kabupaten Tanah Laut, bersama-sama dengan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (KPP) Tanah Laut, tim pelaksana dan pengawas infrasutru melakukan kunjungan ke Posko PAT sekaligus melakukan rapat koordinasi (rakor) di Kantor Dinas KPP Kab. Tanah Laut, Jumat (13/9).
Tampak hadir di antaranya Kepala Sekolah Menengah Kejuruan - Pertanian Pembangunan (SMK-PP) Negeri Banjarbaru, Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian serta Kepala Bidang Penyuluhan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kalsel.
Pada kesempatan tersebut Bustanul menyampaikan bahwa percepatan pelaksanaan infrasutruktur saat ini sangat mendesak untuk dilaksanakan.
Hal ini untuk mengantisipasi akhir September atau awal Oktober pertanaman sudah mulai dilakukan oleh petani.
"Infrasutruktur yang dibangun dapat dimanfaatkan secara maksimal, terutama perbaikan saluran-saluran irigasi dan pintu-pintu air juga termasuk perbaikan saluran-saluran air. Hal ini dimaksudkan dalam rangka perceatan tanam, sehingga kekurangan produksi beras dapat cepat diatasi," ujar Bustanul.
Dia menekankan, perlu solusi cepat peningkatan produksi dalam jangka pendek program PAT. Genjot program UPSUS Darurat Pangan, sebagai upaya percepatan produksi beras dengan cara peningkatan indeks pertanaman (IP) dan perluasan areal tanam melalui optimasi lahan, pompanisasi dan tumpang sisip padi gogo lahan perkebunan.
"Kesuksesan PAT tidak terjadi karena Kementan saja, tetapi jika semua pihak bekerja sama, bergandeng tangan dan berkolaborasi. Mulai dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota sampai dengan penyuluh pertanian, Babinsa dan utamanya adalah petani. Termasuk pelaksanaan infrasutruktur juga turut andil dalam mencapai kesuksesan program," kata Bustanul.
Dia juga menyampaikan bahwa faktor utama pengungkit peningkatan produksi pertanian adalah sumber daya manusia (SDM), selain saprodi dan kebijakan atau regulasi.
"Di tengah keterbatasan, saya berharap SDM pertanian harus kerja luar biasa untuk mengejar target. Sebaliknya jika tidak ada target, maka kerjanya biasa-biasa saja," imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Tanah Laut, Faried Widyatmoko menyambut baik kehadiran rombongan Kementan dalam mendorong percepatan pelaksanaan pekerjaan infrasutruktur.
"Petani kami akan lebih termotivasi untuk melaksanakan penanaman musim berikutnya terutama mensukseskan program PAT dan peningkatan IP," ujarnya.
Faried menyatakan bahwa pihaknya secara bersama-sama akan menyukseskan program PAT ini.
"Kami juga akan melakukan terobosan-terobosan dan apabila ditemukan permasalahan di lapangan akan segera mencari solusinya. Sehingga program PAT ini dapat tercapai sesuai target yang ditetapkan," katanya.
Faried juga meminta kepada seluruh jajarannya, mantri tani dan penyuluh pertanian agar terus bekerja untuk mendorong percepatan pekerjaan infrasutruktur dan merealisasikan kegiatan PAT melalui optimasi lahan, pompanisasi dan tumpang sisip.
"Hal tersebut perlu dilakukan agar capaian target pertambahan areal tanam dan percepatan pekerjaan konstruksi fisik PAT khususnya Kabupaten Tanah Laut dan pada umumnya di Provinsi Kalsel tercapai dengan maksimal," tutur Faried. (*/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan