Kementan Mengakselerasi Program Antisipasi Darurat Pangan di Kalsel

Kamis, 25 Juli 2024 – 13:21 WIB
Rakor ketahanan pangan di Kalsel. Foto: source for JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Pertanian fokus meningkatkan produktivitas padi melalui Program Upaya Khusus (Upsus) Antisipasi Darurat Pangan.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya sinergi dalam menghadapi ancaman krisis pangan dunia.

BACA JUGA: Mentan Amran Ungkap Varietas Padi Unggul Sukses Diujicobakan di Lumbung Pangan Merauke

Mentan Amran juga menaruh harapan besar terhadap pemerintah daerah di seluruh Indonesia.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa swasembada beras berkelanjutan menjadi komitmen pemerintah dan lahan rawa menjadi solusi bagian penting bagi masa depan pertanian Indonesia.

BACA JUGA: Kementan Dorong Barito Kuala Menyukseskan Upsus Antisipasi Darurat Pangan

Dedi juga mengajak semua tim Upsus Antisipasi Darurat Pangan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) agar bekerja keras guna mencapai target yang telah disepakati.

"Peningkatan produksi padi melalui optimalisasi pemanfaatan lahan rawa berkelanjutan dan pompanisasi berbasis pertanian modern sangat diperlukan. Hal ini sejalan dengan upaya mengatasi krisis pangan yang terjadi dewasa ini karena adanya konflik dan El Nino yang terjadi sejak Februari 2023,” ujar Dedi.

BACA JUGA: Produktivitas Pertanian Berlimpah dengan Benih Berkualitas

Dalam rangka percepatan program Antisipasi Darurat Pangan Provinsi Kalsel, Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluhtan), Bustanul Arifin Caya selaku penanggung jawab provinsi melakukan rapat koordinasi bersama Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (PKP) dan jajarannya serta Penanggung Jawab PAT Kabupaten/Kota di Kantor Dinas PKP Provinsi Kalsel, Selasa (23/7).

Bustanul menyampaikan bahwa realisasi pertambahan areal tanam di Provinsi Kalsel belum optimal.

"Harus segera melakukan akselerasi dan terobosan untuk mencapai target program tersebut. Permasalahan di lapangan harus segera dicarikan solusinya, dan penyampaian data perkembangan PAT melalui optimasi lahan, pompanisasi dan tumpang sisip padi gogo harus cermat, benar, dan tepat,” ujar Bustanul.

Dia mengungkapkan bahwa Provinsi Kalimantan Selatan termasuk sepuluh besar penghasil beras di Indonesia. Oleh karena itu, keberhasilan PAT Kalsel akan menjadi kontributor keberhasilan penyediaan pangan nasional dan sebaliknya, jika Kalsel tidak mencapai target maka akan berpengaruh pada produksi pangan nasional.

"Lahan yang sudah panen agar segera diolah dan tanam kembali, sambil menunggu pekerjaan konstruksi berproses dan pompa yang sudah ada harus dioptimalkan untuk mengejar capaian perluasan areal tanam,” ujar Bustanul.

Menurut Kapala Dinas PKP Provinsi Kalsel Syamsir Rahman meminta kepada seluruh jajarannya dan kepala dinas pertanian kabupaten/kota agar berupaya keras untuk merealisasikan kegiatan PAT melalui optimasi lahan, pompanisasi dan tumpang sisip.

"Bila perlu, pantau setiap hari progres pelaksanaan melalui penanggung jawab-penanggung jawab dari masing-masing dinas. Melalui rakor ini diharapkan dapat mempercepat capaian PAT Kalsel," katanya. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler