Kementan Pastikan Beras Wilayah Banten Aman Hingga Agustus 2020

Rabu, 08 April 2020 – 13:38 WIB
Petani saat panen padi. Foto: Humas BPPSDMP Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) selalu mengatakan bahwa di tengah serangan virus corona atau COVID-19, pertanian menjadi sumber kekuatan dan penyelamat bangsa.

"Karena itu, pertanian tidak pernah pernah berhenti," kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Prof. Dedi Nursyamsi kepada lebih dari 28 partisipan on cloud meeting pemerintah daerah provinsi banten dan BPPSDMP Kementan.

BACA JUGA: Keuletan KWT Liman Benawi Dapat Pujian dari BPPSDMP Kementan

Rapat Koordinasi on cloud meeting menjadi Standar Operation Precedure (SOP) keseharian di Kementan untuk mencegah penyebaran COVID-19. Penyuluhan, pelatihan dan Pendidikan pertanian diadakan melalui penggunaan teknologi komunikasi real time yang terhubung dalam sistem pemantauan Agricultural War Room secara nasional.

Sementara itu, Agus Tauchid, Kepala dinas pertanian Provinsi Banten melaporkan beras untuk wilayah Banten surplus sehingga ketersediaan aman hingga Agustus bahkan Oktober 2020. Salah satu kabupaten yang surplus adalah Pandeglang, yang siap mensuplai kabupaten yang lain di wilayah Banten.

BACA JUGA: BPPSDMP Kementan Paparkan Capaian Kinerja Empat Tahun

Terkait dengan kondisi saat ini, pandemi COVID-19, Prof. Dedi Nursyamsi mengingatkan bahwa pelaku pertanian petani penyuluh dan seluruh insna pertanian harus menjaga kesehatan, melakukan protokol pencegahan COVID-19 menjaga jarak 2 meter, menggunakan masker, tidak menyentuh muka baik mulut, hidung atau mata dan harus sering mecuci tangan dengan sabun.

Kesehatan insan pertanian menjadi perhatian utama, karena Petani, penyuluh pertanian dan insan pertanian lainnya adalah garda terdepan yang menjaga pangan untuk rakyat di tengah pandemic COVID-19. Pangan menjadi faktor utama menjaga kesehatan tubuh rakyat dalam melawan virus Corona COVID-19

BACA JUGA: Kepala BPPSDMP Kementan Apresiasi Anak Muda Bertani

“Masalah pangan adalah masalah yang sangat utama, hidup matinya suatu bangsa," ujar Prof. Dedi.

Saat ini pejuang melawan COVID-19 bukan hanya dokter, perawat dan tenaga medis tapi juga seluruh insan pertanian yang bahu membahu menyediakan pangan bagi seluruh masyarkat. Pertanian tidak boleh berhenti apapun yang terjadi. (ikl/jpnn)


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler