Kementan Sebut Kampung Kopi Gombengsari Kian Diminati Wisatawan Mancanegara

Selasa, 14 Juni 2022 – 20:14 WIB
Kementan menyebut program budi daya desa organik menjadi agrowisata yang bisa menarik minat wisatawan baik lokal maupun internasional. Foto:Kementan

jpnn.com, SURABAYA - Kelompok tani di bawah binaan Kementerian Pertanian (Kementan) menyebut program budi daya desa organik menjadi agrowisata yang bisa menarik minat wisatawan baik lokal maupun internasional.

Salah satunya ialah kelompok tani asal Kabupaten Banyuwangi yang sukses mengelola kebun kopi menjadi tempat wisata yang dikenal sebagai Kampung Kopi Gombengsari.

BACA JUGA: Kementan Memulai Vaksinasi PMK secara Nasional, Tempat Pertama di Jatim

“Saya memberikan apresiasi kepada kelompok tani kopi rejo yang melaksanakan program desa organik dengan baik dan mengelola kampung kopi menjadi agrowisata kopi,” ujar Kepala Balai Besar Perbenihan dan Proteksi tanaman Perkebunan (BBPPTP) Surabaya, Parlin Robert Sitanggang saat melakukan kunjungan ke Kelurahan Gombengsari, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi.

Dia menjelaskan, pola tanam kopi yang di budi dayakan secara organik oleh kelompok tani Kopi Rejo yang merupakan binaan dari Ditjen Perkebunan khususnya BBPPTP Surabaya.

BACA JUGA: Kementan Beberkan Upaya Penanganan dan Pengendalian Penyakit Mulut dan Kuku di Indonesia

Mayoritas kopi yang di tanam di kampung ini adalah jenis Robusta yang tumbuh pada ketinggian 400-600 Dpl.

"Kebun kopi kelompok tani Kopi Rejo ini bisa dimanfaatkan sebagai sarana pendidikan. Pengunjung agrowisata dapat belajar dan praktek pengelolaan kebun kopi secara organik," ujarnya.

BACA JUGA: Jaga Stabilitas Stok Cabai, Kementan Percepat Lakukan Ini Secara Serentak

Parlin menambahkan, pekebun Kampung Kopi Gombengsari yang mengembangkan program budi daya desa organik menjadi agrowisata.

Nantinya akan mendapatkan keuntungan secara ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup, sehingga diharapkan kesejahteraan petani semakin meningkat.

“Kelompok tani kopi rejo ini juga melakukan pengelolaan hasil panen melalui unit pengolahan hasil, sehingga pekebun bisa mendapatkan keuntungan lebih banyak bila dibandingkan dengan menjual langsung hasil panennya," ungkap Parlin. (jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kementan Akan Tingkatkan Produksi Beras Organik Ramah Lingkungan


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler